AyoBacaNews.com - Pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 telah berlangsung, namun berbagai tahapan masih berjalan hingga saat ini. Dalam rangka menjaga integritas dan nilai-nilai demokrasi, etika politik menjadi aspek krusial yang perlu diterapkan oleh semua pihak terkait, mulai dari penyelenggara pemilu, pemerintah, hingga partai politik.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menekankan pentingnya etika politik dalam menjalankan Pemilu sesuai amanat konstitusi, yaitu Pemilu yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dalam pidato pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 5 Februari 2024, Sufmi menyatakan, bahwa harus memiliki etika dalam pemilu.
"Pemilu, sebagai kompetisi, maka menang dan kalah selalu ada dalam pemilu; kita dituntut untuk memiliki etika politik untuk siap kalah dan siap menang." ujar Sufmi
BACA JUGA: Buka-bukaan, Caleg PSI Ungkap Masalah Suara Partainya Meroket
Lebih lanjut, Sufmi menegaskan bahwa etika politik yang mencakup kesiapan untuk menang dan kalah juga harus disertai dengan etika politik penyelenggaraan pemilu yang bersifat bebas, jujur, dan adil.
"Oleh karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, untuk menciptakan Pemilu sebagai prosedur demokrasi, yang harus berada dalam budaya politik yang semakin maju, ditunjukkan dengan cara-cara berpolitik yang semakin beradab dan mencerdaskan kehidupan rakyat," jelas Sufmi.
DPR RI juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasi aktif dalam Pemilu Tahun 2024 pada tanggal 14 Februari lalu.
Meskipun pilihan rakyat beragam, tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara, persatuan diwujudkan melalui prinsip-prinsip dasar seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.(*)
BACA JUGA: Apa Kabar Wacana Hak Angket? Ini Jawaban PKS
BACA JUGA: Terkait Wacana 'Makan Siang Gratis' Dibiayai dari Dana BOS, Syaiful Huda Khawatir Ugal-ugalan