Studi: Pasangan yang Bergantung Ekonomi Rentan Selingkuh

Rabu, 28 Februari 2024 | 10:30
Studi: Pasangan yang Bergantung Ekonomi Rentan Selingkuh
Ilustrasi Selingkuh - Berikut studi: pasangan yang bergantung ekonomi rentan selingkuh. Freepik/@shurkin_son.
Penulis: Siva Sabila | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Sebuah studi ilmiah menyoroti potensi selingkuh dalam hubungan, khususnya bagi pasangan yang bergantung secara ekonomi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh asisten profesor sosiologi di University of Connecticut, Christin L. Munsch, orang yang memiliki pendapatan lebih rendah dari pasangannya cenderung memiliki risiko selingkuh yang lebih tinggi.

Studi tersebut, berjudul "Her Support, His Support: Money, Masculinity, and Marital Infidelity", menunjukkan bahwa dalam hubungan heteroseksual di antara usia 18 hingga 32 tahun, seseorang dengan pendapatan yang lebih rendah dari pasangannya lebih rentan terhadap selingkuh. Data dari National Longitudinal Survey of Youth tahun 2001 hingga 2011 menjadi dasar penelitian ini.

Baca Juga: Panggilan Sayang Annisa ke AHY Bikin Iri: Cuma Aku Doang yang Boleh

Menurut Munsch, kedua jenis kelamin memiliki risiko selingkuh yang lebih tinggi ketika bergantung ekonomi pada pasangan, namun terdapat perbedaan perilaku yang signifikan. Laki-laki, secara historis dianggap sebagai pencari nafkah keluarga, cenderung merasa terancam secara maskulin jika bergantung pada istri sebagai pencari nafkah. Ini mendorong perilaku selingkuh sebagai cara untuk mengimbangi perasaan kehilangan maskulinitas.

Di sisi lain, perempuan yang menjadi pencari nafkah lebih sedikit berpotensi untuk selingkuh. Mereka cenderung berhati-hati dalam menjaga hubungan, tidak ingin mencoreng harga diri suami. Tindakan-tindakan kecil seperti memberikan kartu kredit kepada suami untuk menumbuhkan rasa maskulinitasnya menjadi alternatif bagi perempuan yang ingin mempertahankan hubungan.

Temuan ini memberikan wawasan penting tentang dinamika hubungan dan pengaruh faktor ekonomi terhadap kesetiaan pasangan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa setiap hubungan memiliki konteksnya sendiri, dan tidak semua pasangan akan mengalami dinamika yang sama.(*)

Baca Juga

Ini Manfaat Daftar Kartu Prakerja 2024 hingga Ada 17 Provinsi Lokasi Pelatihan Offline

Bansos Jadi Kunci? Hasil Survei 51 Juta Pemilih Ditawari Timses Partai dan Capres

Konten Rekomendasi (Ads)