AyoBacaNews.Com, Bandung- Filler wajah semakin populer sebagai prosedur estetika untuk memperbaiki bentuk wajah, termasuk hidung, bibir, dan dagu.
Namun, tidak semua orang menyadari bahwa prosedur ini memiliki risiko serius jika tidak dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Salah satu bahaya terbesar adalah nekrosis akibat filler, di mana jaringan di sekitar area yang disuntik bisa mati karena penyumbatan pembuluh darah.
Dalam videonya, dr. Kamila Jaidi menyoroti bahwa nekrosis bisa terjadi ketika filler tersuntik ke dalam pembuluh darah yang seharusnya memberi nutrisi ke jaringan kulit.
Hal ini menyebabkan penyumbatan, sehingga darah tidak bisa mengalir dengan baik dan menyebabkan jaringan mati. Ciri-ciri nekrosis akibat filler meliputi:
Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang lebih parah, termasuk kehilangan jaringan wajah secara permanen.
Dalam kasus yang dibahas oleh dr. Kamila Jaidi, pasien yang mengalami nekrosis sedang menjalani perawatan dengan hyaluronidase, yaitu enzim yang berfungsi untuk menguraikan filler berbasis asam hialuronat dan membuka kembali aliran darah yang tersumbat.
Namun, perawatan ini harus dilakukan secepat mungkin agar jaringan yang terdampak bisa terselamatkan.
Untuk mencegah risiko seperti ini, penting untuk memperhatikan hal-hal berikut:
Filler memang bisa memberikan hasil yang instan dan mempercantik tampilan wajah, tetapi jika dilakukan secara sembarangan, risikonya bisa sangat fatal.
Pastikan hanya melakukan suntik filler di klinik terpercaya dengan dokter yang memiliki sertifikasi. Jangan tergiur harga murah yang berisiko besar terhadap kesehatan wajah Anda!