AyoBacaNews.com - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak melemparkan kritikan terhadap keputusan mendadak dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait larangan bermain Nick Kuipers.
Sanksi tersebut datang beberapa jam sebelum kick off pertandingan melawan PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang pada Selasa, 27 Februari 2024.
Juru taktik asal Kroasia itu mengakui, situasi seperti ini baru pertama kali dialaminya selama berkarir di sepak bola.
Dalam salinan putusan yang diterima Persib pada Selasa 27 Februari sore WIB, Komdis PSSI menganulir hukuman kartu merah Alberto Rodriguez saat pertandingan melawan Barito Putera.
Kemudian dialihkan sanksi tersebut kepada Nick Kuipers yang sudah disiapkan Bojan Hodak untuk pertandingan melawan PSIS Semarang.
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi. Dalam 30 tahun karir saya di sepak bola profesional, saya belum pernah merasakan situasi seperti ini," kata Bojan Hodak.
"Keputusan (Komdis PSSI) itu di hari pertandingan beberapa jam sebelum kick off (pertandingan lawan PSIS Semarang)," sambungnya.
Menurut Bojan, keputusan Komdis PSSI itu idealnya muncul sehari setelah pertandingan melawan Barito Putera.
"Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain, dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain," kata Bojan.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick, dan tiba-tiba ia tidak bisa bermain, dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu, dan tidak profesional," tambahnya.
Secara tegas, Bojan Hodak mengatakan, bahwa Persib berlatih untuk pertandingan dan bukan untuk PlayStation.
"Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah, karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini," kata Bojan.
"Kami berlatih untuk pertandingan, dan ini bukan PlayStation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain, dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," tambahnya. (*)