TNT: Meledak dalam Marketing, tapi Bagaimana dengan Kandungannya?

Selasa, 03 Desember 2024 | 16:59
TNT: Meledak dalam Marketing, tapi Bagaimana dengan Kandungannya?
DOKTIF- TNT: Meledak dalam Marketing, tapi Bagaimana dengan Kandungannya?
Penulis: Ulfah Wafa Almubarokah | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Produk skincare dengan nama yang unik selalu menarik perhatian, terutama jika namanya menyerupai bahan peledak seperti TNT!

Tidak hanya namanya, brand ini memiliki cara pemasaran yang kreatif dari membuat slime hingga interaksi langsung di media sosial dengan calon pembeli.

Namun, apa yang terjadi jika kita melihat lebih dalam kandungan produknya? Apakah klaim dan kualitasnya seimbang dengan cara pemasarannya?

Kali ini, dokter detektif (doktif)  dalam kanal Youtube @DokterDetektifOfficial pada 2 Desember 2024 membedah salah satu produk mereka, "Retinol Honey," untuk menjawab rasa penasaran kita semua.

TNT dikenal dengan gaya pemasarannya yang unik dan menghibur, seperti membuat slime yang identik dengan aktivitas menyenangkan bagi anak-anak.

Bahkan, ownernya sering berinteraksi langsung di media sosial, menciptakan hubungan yang dekat dengan konsumennya.

Produk yang akan direview kali ini, "Retinol Honey," menawarkan kombinasi retinol dan bahan aktif lainnya, yang membuat klaimnya terdengar cukup menjanjikan.

Satu bulan lalu, doktif membeli produk ini untuk diuji lebih lanjut di laboratorium. Fokusnya adalah pada dua bahan aktif utama: retinol dan HAKI (Hydroxy Alkanoic Ketone Ingredient).

Hasil uji lab menunjukkan bahwa HAKI tidak terdeteksi sama sekali, yang sebenarnya menjadi kabar baik karena bahan ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara bebas. Namun, kandungan retinolnya hanya 0,72%.

Bagi sebuah produk yang mengklaim memiliki retinol sebagai bahan utama, kadar ini terbilang rendah.

Retinol idealnya memiliki kadar minimal 1% untuk memberikan hasil yang signifikan, terutama dalam produk yang dijual dengan harga sekitar Rp100.000.

Dengan kadar seperti ini, hasilnya mungkin tidak sesuai harapan bagi mereka yang mencari manfaat anti-aging atau regenerasi kulit yang maksimal.

Melihat potensi dan popularitas brand ini, ada harapan agar formula produknya bisa diperbaiki di masa depan.

Meningkatkan kadar retinol menjadi minimal 1% atau lebih bisa membuat produk ini lebih kompetitif di pasaran dan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi konsumen.

TNT berhasil mencuri perhatian dengan strategi pemasarannya yang unik. Namun, produk "Retinol Honey" masih membutuhkan peningkatan, terutama dalam kadar bahan aktifnya.

Dengan sedikit perbaikan, TNT bisa meledak bukan hanya di pemasaran, tetapi juga di hasil yang dirasakan konsumen.

Konten Rekomendasi (Ads)