AyoBacaNews.com - Jelang hari raya Idul Adha, biasanya akan diakhiri dengan momentum kumpul bersama keluarga atau teman sambil bakar sate kambing ataupun sapi.
Mendengar kata daging kambing, mungkin bagi sebagian orang khususnya penderita darah tinggi memiliki kecemasan tersendiri.
'Daging kambing bikin kolestrol', itulah stigma yang melekat pada masyarakat jika mendengar daging kambing.
Padahal, dikutip dari laman resmi unair.ac.id, pakar ilmu keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Abu Bakar SKep MKep, menjelaskan bahwa daging kambing aman bagi penderita darah tinggi.
Berdasarkan pemaparan tertulis Dr Abu yaitu, hal yang membuat kolestrol itu bukan dagingnya, melainkan cara memasaknya.
“Pertama kita harus tahu dulu penyebab dari hipertensi itu apa. Satu, makanan tinggi garam; dua, makanan tinggi kolesterol; tiga, makanan yang mengandung kedua zat ini. Dari sini kita kaji lebih lanjut apakah daging kurban aman dikonsumsi atau tidak,” tegas Dr Abu dikutip tim AyoBacaNews.com pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Fakta menarik lainnya, daging kambing justru memiliki kadar kolestrol yang paling rendah, itulah mengapa dikatakan aman bagi penderita darah tinggi.
Lebih lanjut dijelaskan juga cara masak daging kambing agar aman dan tidak tinggi kolestrol.
Misalnya saja jika ingin mengolah daging kambing menjadi sate, perhatikan apakah kecap yang digunakan mengandung natrium yang tinggi? Jika iya, itu juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kemudian, sebaiknya tidak berlebihan konsumsi daging kambing. Contohnya untuk hidangan sate, hari pertama maksimal 7 tusuk, hari kedua 7 tusuk dan jeda di hari ke 3.
Itulah dia penjelasan singkat mengenai mitos dan fakta dibalik stigma daging kambing yang sebabkan kolestrol. (*)