AyoBacaNews.com, Jakarta - Pramono Anung bakal calon Gubernur Jakarta yang diusung PDIP membuat pengakuan mengejutkan tentang dirinya dan pencalonan di Pilkada Jakarta 2024.
Pram sapaannya awalany bercerita di acara Metro TV, jika dirinya mendapat tugas dari Ketua Umum PDIP, Megawati untuk dicalonkan di sebagai bakal calon Gubernur Jakarta.
Setelah mendapat mandat dan dirinya menyatakan bersedia, Pramono langsung menghubungi Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Jokowi kata Pram, saat itu langsung tertawa terbahak-bahak mendengar dirinya dicalonkan PDIP.
Bukan itu saja, secara spontan, Jokowi juga meminta Pram untuk menjalankan perintah PDIP.
"Pada saat itu juga, saya telepon Pak Jokowi. Beliau lagi di Lampung, malah beliau tertawa dan spontan beliau mengatakan, Kalau memang itu diamanatkan, harusnya diambil, silakan diambil," kata Pram menceritakan percakapannya bersama Jokowi.
Kemudian pada saat Jokowi di Istana, Prama mengaku menghadap dan kembali membicarakan rencana PDIP mengusungnya di Jakarta.
Saat itu Pram mengaku belum bulat, namun saat Jokowi memintanya untuk mengambil tanggung jawab itu, Pram pun mengamini.
"Nah, ketika Pak Jokowi sudah sampai kembali di istana, saya menghadap lagi sore. Beliau (Jokowi) mengatakan, kalau memang itu diamanahkan, lebih baik diambil. Saya masih belum memutuskan pada waktu itu. Besok paginya, hari Selasa pagi, saya masih minta waktu untuk menghadap Pak Jokowi kembali dan saya menanyakan kembali kepada beliau, "Pak, bagaimana?" Beliau menyampaikan, "Maju aja, Mas," karena kalau berdua, beliau memanggil saya 'Mas'. "Maju aja, Mas," gitu," kata Pram.
Setelah bertemu kedua kalinya dengan Jokowi, Pramono rupanya belum bulat, dan kembali ke Megawati untuk melobi agar tidak memajukannya.
"Nah, berdasarkan itu, baru kemudian saya tetap bertahan untuk tidak maju. Saya tetap melobi Ibu Mega untuk jangan saya sampai dengan jam 3 sore. Saya pun pasti meminta jangan saya. Tetapi, karena Ibu sudah bersikeras, akhirnya saya sampaikan kepada beliau (Megawati), Ya udah, kalau memang enggak bisa, saya akan jalani, saya akan sungguh-sungguh, dan saya akan maju dengan Ran dan kami akan fight, walaupun kami hanya didukung sekitar kursi di parlemen di DPRD," katanya.
Lalu yang tak disangka adalah pengakuan Pram, jika Jokowi sebenarnya sudah menyiapkan dua orang untuk maju di Pilgub Jakarta.
Kedua orang itu bukanlah Ridwan Kamil yang dikenal memiliki kedekatan dengan Jokowi dan kolaisi besar KIM.
Pram mengatakan Jokowi awalnya mempersipakan Menteri PUPR, Basuka untuk maju di Pilgub Jakarta.
"Ya sebenarnya ketika saya bicara dengan Presiden itu melalui telepon mengenai desas-desus siapa yang menjadi calon gubernur, Presiden pernah mendorong yang pertama Pak Basuki, Menteri PUPR, tapi beliau tidak mau," katanya.
Lantaran Basuki menolak, Jokowi lalu meminta Pramono Anung untuk maju di Pilkada Jakarta.
"Kemudian pernah menyampaikan, daripada Basuki enggak, gimana kalau Mas Pram?" Itu 3 bulan yang lalu. Saya pikir juga bercanda, saya sampaikan ke Presiden, Pak, saya enggak mau, saya enggak mau," sambil makan pada waktu itu, "Pak, saya tidak mau."," katanya.
Dia kemudian mengatakan, saat dirinya diminta PDIP maju, Jokowi spontan tertawa terbahak-bahak.
"Jadi, beliau (Jokowi) tertawa karena rangkaian retetan ini ternyata apa yang disampaikan jadi hal yang kemudian menjadi beban saya. Beliau ketawa secara spontan pada waktu itu di mobil ketika beliau di Lampung," kata dia. (*)