AyoBacaNews.com - Peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia terberat dalam sejarah Indonesia.
Ada banyak teori-teori konspirasi dalam G30S PKI yang ter jadi pada 30 September 1965.
G30S PKI, merupakan sekelompok jenderal TNI AD dibunuh, diduga oleh kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme.
Namun, peristiwa ini menyisakan banyak tanda tanya besar tentang siapa dalang sebenarnya.
Dilansir dari kanal YouTube Nessie Judge pada Jumat,27 September 2024, mencoba untuk menjelaskan secara runut, sejarah dan teori konspirasi G30S PKI ini.
Ideologi Pancasila Vs Komunisme
Pancasila mengedepankan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Pancasila menghormati keberagaman agama dan memperjuangkan keadilan serta persatuan bangsa.
Sebaliknya, komunisme, yang diusung oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), mengabaikan peran agama dan lebih fokus pada persamaan kelas sosial.
Sejarah dan perkembangan PKI
PKI adalah salah satu partai politik tertua di Indonesia. Didirikan pada 1920, partai ini mengalami pertumbuhan pesat, terutama setelah kemerdekaan.
Pada Pemilu 1955, PKI menempati posisi keempat dengan 16% suara, menunjukkan kekuatan politiknya yang signifikan.
Rencana angkatan ke-5 dan konflik dengan TNI
Pada era 1960-an, PKI mengusulkan pembentukan "Angkatan Kelima", yang terdiri dari buruh dan petani bersenjata.
Usulan ini bertujuan untuk mendukung TNI dalam konflik Dwikora melawan Malaysia. Namun, TNI AD menolak usulan tersebut karena khawatir senjata yang diberikan akan disalahgunakan oleh PKI untuk kepentingan mereka sendiri.
Konflik Ideologi, Nasakom dan keteganagan Polotik
Presiden Soekarno mengusung konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) untuk menyatukan berbagai elemen politik di Indonesia.
Namun, konsep ini menimbulkan ketegangan antara PKI dan TNI, yang mencurigai bahwa PKI berusaha mengubah ideologi Pancasila menjadi komunisme.
Munculnya Dewan Jenderal dan Kudeta
Pada 30 September 1965, muncul desas-desus bahwa ada sekelompok jenderal yang berencana mengkudeta Presiden Soekarno.
Malam itu, pasukan yang dipimpin oleh Letkol Untung menculik dan membunuh beberapa jenderal TNI AD, termasuk Jenderal Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, dan Brigjen Sutoyo Siswomiharjo. Jenazah mereka kemudian dibuang ke sumur Lubang Buaya.
Reaksi TNI AD dan tuduhan terhadap PKI
Setelah peristiwa tersebut, TNI AD menuduh PKI sebagai dalang di balik G30S. Mereka menyatakan bahwa PKI berusaha menguasai Indonesia dengan menculik dan membunuh para jenderal yang anti-komunis.
Namun, PKI membantah keterlibatannya dan menyatakan bahwa mereka tidak tahu-menahu soal rencana ini.
Teori keterlibatan PKI
Beberapa pihak meyakini bahwa PKI memang berencana menguasai Indonesia. Menurut buku "G30S: Fakta atau Rekayasa" oleh Julius Pour, PKI menggunakan unsur-unsur militer untuk melancarkan kudeta.
Namun, sejarawan John Roosa dalam bukunya menyatakan bahwa PKI tidak terlibat secara kelembagaan.
Konflik Internal TNI AD
Teori lain menyatakan bahwa peristiwa ini adalah puncak dari konflik internal TNI AD. Dua faksi besar di tubuh Angkatan Darat bersaing untuk mendapatkan dukungan Soekarno.
Salah satu faksi diduga memanfaatkan peristiwa ini untuk menghilangkan saingan mereka dan menyingkirkan PKI.
Keterlibatan CIA dan Agen Asing
Teori konspirasi lainnya menyebutkan keterlibatan CIA. Menurut Professor Peter Dale Scott, Amerika Serikat khawatir akan jatuhnya Indonesia ke tangan komunis.
Oleh karena itu, mereka diduga menjalin hubungan dengan para perwira TNI untuk menghancurkan PKI dan menjatuhkan Soekarno.
Akhir Letkol Untung dan Peristiwa G30S
Letkol Untung, pemimpin Gerakan 30 September, akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Namun, misteri di balik peristiwa ini masih menjadi tanda tanya besar.
Siapa sebenarnya dalang di balik G30S/PKI? Apakah hanya PKI, atau ada kekuatan lain yang berperan?
Hingga saat ini, G30S/PKI tetap menjadi peristiwa kontroversial dalam sejarah Indonesia. Banyak teori yang beredar, namun kebenaran sejati masih sulit terungkap.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesetiaan pada Pancasila.
Peristiwa G30S/PKI adalah bagian kelam dari sejarah Indonesia yang masih menyimpan banyak misteri.
Kita perlu terus belajar dan memahami sejarah, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. (*)