AyoBacaNews.Com, Bandung- Banyak orang berpikir sunburn hanya terjadi di tempat panas dengan terik matahari yang menyengat.
Namun, tahukah Anda bahwa kulit tetap bisa terbakar meski berada di suhu dingin seperti pegunungan bersalju?
Dilansir dalam kanal Youtube @dr.kamilajaidi pada 21 Oktober 2024 membahas tentang fenomena ini seringkali tidak disadari, padahal efeknya bisa sangat merusak kulit. Sunburn bukan sekadar masalah cuaca panas, melainkan efek dari paparan sinar UV.
Mari kita pelajari lebih jauh kenapa sunscreen tetap wajib digunakan, bahkan di lingkungan dingin sekalipun, untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan terlindungi.
Sunburn terjadi akibat paparan sinar UV (UVA dan UVB) yang merusak lapisan kulit, tanpa memandang suhu lingkungan.
Di pegunungan bersalju, efek ini bahkan lebih intens karena salju memantulkan hingga 80% sinar UV, membuat kulit lebih rentan terbakar.
Dalam kasus yang sering terlihat, area wajah yang tertutup kacamata tidak terbakar karena terlindungi, sementara area lainnya menjadi gosong.
Ini membuktikan bahwa pelindung fisik seperti kacamata atau topi sangat penting, namun tidak cukup tanpa tambahan sunscreen.
Memakai sunscreen yang mengandung SPF dan PA tinggi menjadi langkah utama untuk melindungi kulit.
Hindari mengandalkan day cream biasa karena perlindungannya seringkali tidak mencukupi. Ingatlah bahwa penggunaan sunscreen bukan hanya untuk hari panas atau aktivitas luar ruangan, melainkan juga saat di dalam rumah, karena sinar UV tetap bisa menembus kaca jendela.
Sunburn bukan hanya masalah cuaca panas, melainkan paparan sinar UV yang bisa terjadi kapan saja, di mana saja.
Untuk menjaga kesehatan kulit, gunakan sunscreen dengan perlindungan UVA dan UVB setiap hari, baik di cuaca panas maupun dingin. Jangan biarkan mitos “dingin tak bisa bikin gosong” membuat Anda lengah.