Strategi Monetisasi Baru Sosial Media 2025: Optimalkan YouTube Shopping, TikTok Shop, dan Format Video Pendek

Minggu, 05 Januari 2025 | 19:47
Strategi Monetisasi Baru Sosial Media 2025: Optimalkan YouTube Shopping, TikTok Shop, dan Format Video Pendek
Ilustrasi foto. Dewa Eka Prayoga ungkap strategi monetisasi 2025: fokus video pendek, live streaming, dan belanja langsung. Foto: Colibrie
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

Temukan tren monetisasi baru di sosial media 2025, mulai dari YouTube Shopping hingga TikTok Shop. Panduan lengkap strategi konten pendek untuk hasil maksimal.

AyoBacaNews.com – Tren monetisasi di sosial media berubah signifikan pada 2025. Bagaimana cara kreator konten dan bisnis online memanfaatkan peluang ini?

Dengan fitur seperti YouTube Shopping dan TikTok Shop, platform kini memprioritaskan belanja langsung. Siapa yang diuntungkan?

Apa strategi terbaik? Dewa Eka Prayoga, kreator YouTube dengan 632 ribu subscriber, membagikan panduan praktisnya.

Dikutip AyoBacaNews.com, laporan dari e-Marketer menyebut pendapatan fitur belanja langsung di media sosial akan melonjak pada 2025.

Tren monetisasi sosial media berubah drastis pada 2025. YouTube, TikTok, dan Instagram menghadirkan fitur baru yang mendukung belanja langsung.

Salah satu inovasi utama adalah YouTube Shopping. Kreator konten kini bisa memanfaatkan video pendek untuk penjualan produk.

Dikutip AyoBacaNews.com, laporan e-Marketer menyebut belanja langsung di media sosial akan mencapai USD 4,9 miliar pada 2025.

TikTok Shop menjadi sorotan dengan prioritas live streaming dan fitur belanja langsung. Kreator diminta meningkatkan durasi live untuk hasil maksimal.

Strategi Baru Monetisasi Sosial Media

Instagram kini mengintegrasikan shopable posts, memungkinkan pengguna membeli langsung tanpa keluar aplikasi.

Format video pendek semakin digemari. Konten 1 menit dengan hook kuat meningkatkan engagement pengguna.

Dewa Eka Prayoga menyarankan kreator memahami audiens di setiap platform. Strategi berbeda diperlukan untuk TikTok, YouTube, dan Instagram.

Kolaborasi kreator dan brand dinilai efektif meningkatkan penjualan. Barter value antar platform menjadi kunci optimasi jangkauan.(*)







Konten Rekomendasi (Ads)