AyoBacaNews.com - Ketika memutuskan untuk merantau, sering kali terdesak dengan banyak kebutuhan.
Mulai dari kebutuhan pribadi hingga memenuhi kebutuhan keluarga di kampung halaman.
Sehingga jangankan investasi, untuk kebutuhan pokok saja rasanya harus putar otak.
Namun, bagaimanapun investasi tetap diperlukan untuk masa depan. Maka dari itu, pada artikel ini akan bagikan strategi investasi bagi yang merantau.
Dilansir dari kanal YouTube Felicia Putri Tjiasaka pada Senin, 18 November 2024 bagikan tiga tips investasi untuk kamu yang merantau.
1. Kumpulkan Modal Hidup yang Berharga
Pendidikan merupakan salah satu modal hidup yang paling dicari. Memperoleh gelar atau keahlian tertentu bisa membuka pintu karier yang lebih baik.
Meskipun perkembangan teknologi menggeser beberapa peluang pekerjaan, menyelesaikan pendidikan dengan sungguh-sungguh tetap menjadi aset yang berharga.
Proses belajar dan tanggung jawab menyelesaikan pendidikan membentuk karakter dan meningkatkan daya saing.
Namun, modal hidup tak hanya soal pendidikan formal. Mentor yang tepat bisa menjadi faktor penting dalam perjalanan hidupmu.
Contohnya, Michelle Obama awalnya adalah supervisor Barack Obama sebelum keduanya menikah.
Mentor memberikan wawasan unik, keputusan-keputusan penting, dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak terlihat dari luar.
2. Uang Sebagai Modal Penting
Banyak perantau yang berharap bisa kembali ke kampung halaman dan membangun usaha sendiri.
Namun, penting untuk diingat bahwa uang bisa habis sewaktu-waktu. Lebih baik fokus pada pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang tidak bisa diambil dari kita.
Meskipun uang penting, investasi dalam diri sendiri akan memberikan manfaat jangka panjang.
Hidup hemat dan mengatur keuangan adalah skill esensial. Saat merintis, solusi termudah untuk menghemat adalah dengan memotong biaya yang tidak perlu.
Identifikasi pengeluaran besar seperti tempat tinggal, makan, dan transportasi, serta cari alternatif yang sesuai budget.
Selain itu, waspadai pengeluaran kecil yang bisa terkumpul menjadi jumlah besar. Menurut LPS, biaya administrasi dan transfer antar bank bisa menguras dompet jika diabaikan.
Untungnya, kini aplikasi seperti GoPay mempermudah transaksi dengan gratis biaya transfer hingga 100 kali.
3. Berinvestasi Sejak Dini
Investasi tidak selalu berarti produk keuangan. Jika kamu masih merintis karier, investasi terbaik adalah mengembangkan skill dan mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung.
Misalnya, sisihkan minimal 10% penghasilan untuk investasi keuangan. Mulailah dengan reksadana pasar uang atau obligasi, kemudian bisa ditingkatkan ke saham blue chip jika sudah paham.
Prinsipnya adalah menabung secara rutin untuk mengoptimalkan waktu yang kamu miliki untuk mengembangkan diri.
Nilai hidup bisa datang dari karya dan kontribusi yang kita buat. Baik itu melalui karier profesional, usaha, investasi, atau karya kreatif.
Raditya Dika pernah menyampaikan bahwa uang akan datang jika kita memiliki nilai yang diperjuangkan. Bukan hanya bekerja untuk uang, tapi menciptakan sesuatu yang bernilai.
Sebagaimana dikatakan Robert Kiyosaki dalam konsep Cashflow Quadrant, sebagian besar orang memulai dari kuadran aktif di mana tenaga dan waktu ditukar dengan uang.
Namun, untuk membangun kekayaan, kita harus beralih ke kuadran pasif di mana sistem dan uang bekerja untuk kita.Merantau memang penuh perjuangan, namun dengan strategi yang tepat, tantangan bisa diubah menjadi peluang.
Buatlah modal hidup yang kuat, kelola keuangan dengan bijak, dan ciptakan nilai dalam setiap langkah. (*)