AyoBacaNews.Com, Bandung- Dalam dunia Facebook Profesional, banyak kreator yang mengalami masalah views mentok dan tidak bisa FYP di Reels meskipun sudah melakukan interaksi dan SKSD.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: kenapa algoritma Facebook berubah dan bagaimana cara mengatasinya?
Jika dulu hashtag berperan penting dalam mendongkrak jangkauan, kini strategi tersebut sudah tidak efektif.
Lantas, strategi baru apa yang harus diterapkan agar video bisa mendapatkan lebih banyak penonton?
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang diungkapkan oleh kanal YouTube @KONYALGAMING127, yang telah melakukan eksperimen untuk menghadapi perubahan algoritma Facebook Profesional 2025.
Dulu, banyak kreator yang bergantung pada penggunaan hashtag seperti #Reels, #Viral, dan lainnya untuk mendapatkan eksposur lebih luas.
Namun, di tahun 2025, hashtag tidak lagi berdampak besar. Sebagai gantinya, kreator perlu menggunakan kata kunci yang relevan di judul dan deskripsi agar algoritma Facebook bisa membaca dan merekomendasikan konten dengan lebih efektif.
Jadi, jangan lagi menggunakan tagar berlebihan, cukup letakkan kata kunci utama dalam judul dan deskripsi.
Facebook sekarang lebih mengutamakan interaksi dalam menentukan jangkauan video. Namun, interaksi di sini bukan hanya sekadar komentar, melainkan tiga faktor utama:
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah kreator terlalu fokus berkomentar di postingan orang lain, padahal yang terpenting adalah meningkatkan interaksi di postingan sendiri.
Semakin banyak interaksi yang didapat, semakin besar peluang video masuk rekomendasi dan mendapatkan banyak views.
Dulu, kreator berlomba-lomba mencari jam tayang terbaik untuk mengunggah video. Namun, di 2025, algoritma Facebook lebih fokus pada kualitas konten dibandingkan waktu unggahan.
Artinya, meskipun video diunggah di waktu yang tidak ramai, jika interaksi tinggi, maka video tetap akan direkomendasikan ke lebih banyak pengguna.
Sebelumnya, strategi yang banyak digunakan adalah unggah konten sebanyak-banyaknya untuk memperbanyak peluang FYP.
Kini, strategi tersebut tidak lagi efektif. Di 2025, kualitas konten lebih diutamakan dibandingkan kuantitas.
Sebuah video yang memiliki editing yang baik, konsep yang menarik, dan hook yang kuat di awal akan lebih berpeluang mendapatkan banyak views dibandingkan dengan unggahan yang asal-asalan meskipun jumlahnya banyak.
Durasi tonton juga menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan sebuah video. Jika penonton langsung melewati video dalam beberapa detik pertama, maka algoritma Facebook akan menganggap konten tersebut tidak menarik.
Oleh karena itu, kreator harus memastikan bahwa hook atau pembukaan video menarik perhatian sejak awal, misalnya dengan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu atau tampilan visual yang unik.
Bagi kreator yang sudah memiliki akses ke monetisasi Facebook, pastikan untuk mengaktifkan fitur ini agar video bisa lebih optimal dalam mendapatkan keuntungan.
Selain itu, bagi yang menggunakan konten berbasis AI, Facebook memberikan opsi Label AI yang bisa diaktifkan atau tidak, tergantung dari preferensi kreator.
Menghadapi perubahan algoritma Facebook Profesional 2025, kreator tidak bisa lagi mengandalkan strategi lama seperti hashtag, jam tayang, dan kuantitas unggahan.
Sebagai gantinya, fokuslah pada penggunaan kata kunci yang tepat, peningkatan interaksi, pembuatan konten berkualitas, dan strategi hook yang menarik.
Dengan memahami perubahan ini, kreator bisa tetap relevan dan meningkatkan peluang mendapatkan lebih banyak views serta engagement.