Timnas Indonesia bermain imbang 3-3 melawan Laos di Piala AFF 2024. Marselino Ferdinan mendapat kartu merah, sementara Muhammad Ferarri mencetak dua gol penting di Stadion Manahan, Solo.
AyoBacaNews.com, SOLO - Pertandingan dramatis antara Indonesia dan Laos dalam lanjutan Grup B Piala AFF 2024 menghadirkan banyak momen menarik.
Hal itu juga sekaligus sejumlah catatan kritis. Meski hasil imbang ini cukup untuk membawa Indonesia sementara ke puncak klasemen, beberapa aspek permainan perlu segera dievaluasi.
Pertahanan yang Rapuh
Kebobolan tiga gol melawan tim seperti Laos adalah tanda kelemahan di lini belakang.
Gol pertama Laos menunjukkan kurangnya koordinasi dalam menjaga garis offside.
Meski Ferarri tampil luar biasa dengan dua golnya, secara keseluruhan, pertahanan Indonesia kurang solid, terutama dalam mengantisipasi pergerakan cepat pemain Laos.
Kartu Merah Marselino: Titik Balik
Keluarnya Marselino Ferdinan akibat kartu merah menjadi momen krusial yang mengubah dinamika pertandingan.
Marselino adalah motor serangan di lini tengah, dan absennya dia membuat Indonesia kesulitan mengontrol permainan.
Keputusan Marselino melakukan tekel keras seharusnya bisa dihindari mengingat pentingnya perannya di lapangan.
Ferarri: Kapten yang Bersinar
Di tengah segala kekurangan, penampilan Muhammad Ferarri layak mendapat pujian.
Sebagai kapten, ia menunjukkan kepemimpinan luar biasa dengan mencetak dua gol penting.
Kemampuan Ferarri memanfaatkan bola mati menjadi salah satu kekuatan Indonesia di pertandingan ini.
Kurangnya Efektivitas di Depan Gawang
Meski berhasil mencetak tiga gol, efektivitas lini serang Indonesia masih bisa ditingkatkan.
Struick dan Hokky sering kali kurang tenang dalam penyelesaian akhir.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih untuk memaksimalkan potensi lini depan.
Strategi Bertahan Saat Unggul
Indonesia sempat memimpin 3-2 meski bermain dengan 10 orang, tetapi kehilangan fokus kembali membuat Laos mencetak gol penyama.
Strategi bertahan ketika unggul harus lebih disiplin, terutama dalam mengantisipasi umpan-umpan silang lawan.
Hasil imbang ini adalah alarm bagi Timnas Indonesia. Laos, yang secara peringkat dan pengalaman di bawah Indonesia, mampu menunjukkan perlawanan sengit.
Untuk pertandingan berikutnya, pelatih Shin Tae-yong perlu meningkatkan konsistensi permainan tim, terutama dalam pertahanan dan penguasaan bola.
Keberhasilan di Piala AFF membutuhkan lebih dari sekadar performa individu—tim harus solid di semua lini.
Walau hasil ini mengecewakan, perjalanan Indonesia di Piala AFF masih panjang.
Dukungan penuh dan evaluasi matang diharapkan dapat membawa Tim Garuda meraih hasil lebih baik ke depannya. (*)