Situs Pintar BI Mulai Bisa Diakses untuk Penukaran Uang

Senin, 03 Maret 2025 | 15:34
Situs Pintar BI Mulai Bisa Diakses untuk Penukaran Uang
Ilustrasi uang rupiah. Simak cara mengakses layanan penukaran uang rupiah di situs pintar BI.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) resmi membuka layanan penukaran uang rupiah pada bulan Ramadan hingga jelang Lebaran Idul Fitri 2025.

Masyarakat dapat mengakses layanan ini hingga 27 Maret 2024, dengan melakukan pemesanan melalui situs pintar.bi.go.id, sesuai dengan jadwal dan lokasi yang diinginkan.

Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono, menyatakan bahwa BI terus berupaya meningkatkan kualitas program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) setiap tahunnya.

"BI senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) setiap tahunnya," kata Doni di Jakarta, pada Senin 3 Maret 2025.

Untuk tahun ini, layanan penukaran uang rupiah dioptimalkan melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR), termasuk untuk layanan di loket perbankan.

Penggunaan aplikasi PINTAR diharapkan dapat memberikan kepastian layanan, mengurangi antrean, dan meningkatkan efisiensi distribusi uang kepada masyarakat.

BI telah menyiapkan total uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan transaksi pembayaran digital melalui mobile banking, internet banking, dan QRIS.

Program SERAMBI 2025 ini merupakan wujud komitmen BI dalam menjaga ketersediaan uang rupiah di masyarakat.

Doni P. Joewono juga menyampaikan apresiasi kepada perbankan, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), dan seluruh mitra kerja BI atas dukungan dan kolaborasi mereka.

BI mengajak masyarakat untuk 'cinta, bangga, dan paham rupiah.' Cinta rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah melalui metode '3D' (dilihat, diraba, diterawang) dan merawat rupiah dengan metode '5J' (jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi).

"Sikap bangga terhadap rupiah perlu dimiliki masyarakat, karena rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa," kata Doni.

Paham rupiah ditunjukkan dengan perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, mendukung UMKM nasional dengan membeli produk dalam negeri, serta menabung dan berinvestasi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)