Kabar terbaru! Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus suap yang melibatkan buronan Harun Masiku. Setelah lima tahun menghilang, Harun Masiku diduga menyeret Hasto dalam pusaran korupsi pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI. Benarkah Hasto terlibat? Simak selengkapnya informasi penetapan tersangka Hasto Kristiyanto.
AyoBacaNews.com, JAKARTA - Setelah lima tahun buron, Harun Masiku kembali mencuat dan menyeret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI.
Informasi penetapan tersangka Hasto berdasarkan Sprindik tanggal 23 Desember 2024.
Benarkah Hasto terlibat dalam pusaran korupsi yang diduga melibatkan uang Rp850 juta untuk meloloskan Harun ke Senayan pada periode 2019-2024?
KPK masih belum memberikan pernyataan resmi, sementara konfirmasi dari PDIP masih diupayakan.
Kasus korupsi yang melibatkan buronan Harun Masiku kembali menggemparkan publik. Kali ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penetapan tersangka ini diduga terkait dengan kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan Harun Masiku sejak lima tahun lalu. Kabar ini tentu mengejutkan dan menimbulkan berbagai pertanyaan.
Informasi penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka beredar berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (Sprindik) bernomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024.
Sprindik tersebut mengindikasikan bahwa KPK sedang melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Hasto bersama-sama dengan Harun Masiku. Dokumen ini menjadi dasar kuat atas kabar penetapan tersangka.
Kasus Harun Masiku bermula pada tahun 2019, terkait dugaan suap kepada Komisioner KPU saat itu, Wahyu Setiawan.
Harun Masiku, yang merupakan mantan calon anggota legislatif dari PDIP, diduga menyuap Wahyu agar dapat menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia, untuk menduduki kursi DPR RI periode 2019-2024.
Suap tersebut diduga bernilai sekitar Rp850 juta. Kasus ini telah menyeret beberapa nama, termasuk Agustiani Tio Fridelina dan Saeful Bahri, yang telah divonis bersalah.
Munculnya nama Hasto Kristiyanto sebagai tersangka tentu menimbulkan pertanyaan besar.
Apa peran Sekjen PDIP ini dalam pusaran korupsi yang melibatkan Harun Masiku? Apakah Hasto turut terlibat dalam perencanaan atau pemberian suap?
Hingga saat ini, detail peran Hasto masih belum diungkap secara resmi oleh KPK.
Informasi dari Sprindik menyebutkan adanya penyidikan tindak pidana korupsi yang dilakukan bersama-sama dengan Harun Masiku.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari PDIP terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Upaya konfirmasi kepada beberapa petinggi PDIP masih terus dilakukan.
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyatakan akan mengecek terlebih dahulu informasi tersebut dan berjanji akan memberikan update jika ada perkembangan.
Berdasarkan informasi yang beredar, KPK telah melakukan gelar perkara atau ekspose terkait kasus ini pada tanggal 20 Desember 2024.
Gelar perkara ini diduga menjadi dasar penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Proses ini lazim dilakukan KPK sebelum menetapkan seseorang sebagai tersangka dalam sebuah kasus korupsi.
Kasus ini kembali mencuat setelah lima tahun Harun Masiku menghilang.
Keberadaan Harun Masiku hingga saat ini masih menjadi misteri. Upaya pencarian dan penangkapan terus dilakukan oleh pihak berwenang.
Munculnya nama Hasto dalam kasus ini seolah memberikan babak baru dalam upaya pengungkapan kasus korupsi yang telah lama berjalan.
Penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka tentu akan berdampak pada konstelasi politik, khususnya bagi PDIP.
Sebagai Sekjen partai, Hasto memiliki peran penting dalam struktur organisasi partai. Status tersangka yang disandangnya dapat memengaruhi citra dan soliditas partai.
Setelah penetapan tersangka, KPK akan melanjutkan proses penyidikan dan pengumpulan bukti.
Masyarakat tentu berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan semua pihak yang terlibat dapat dibawa ke pengadilan.
Transparansi dan penegakan hukum yang adil menjadi harapan dalam kasus ini.
Saat ini, publik masih menunggu konfirmasi resmi dari KPK terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Perkembangan kasus ini akan terus dipantau dan diinformasikan kepada masyarakat.
Informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk menghindari spekulasi dan informasi yang simpang siur. (*)
