AyoBacaNews.com, Jawa Barat - Aksara ini digunakan pada prasasti Kawali atau prasasti Astana Gede untuk mengenang Prabu Niskala Wastu Kencana yang memerintah di Kawali, Ciamis antara tahun 1371 hingga 1475.
Keberadaan orang Sunda, baik secara genetika maupun kebudayaan, kemudian dipengaruhi oleh berbagai macam etnis yang mulai memasuki wilayah Nusantara pada masa sejarah seperti etnis Arab, Cina, dan juga Eropa.
Pengaruh kebudayaan berdasarkan agama Hindu, Buddha, dan Islam juga punya pengaruh penting dalam kebudayaan Sunda.
Seiring berjalannya waktu, tatar Sunda atau bumi Pasunda mulai dimasuki oleh berbagai suku dari wilayah lain.
Tanpa terkecuali pendatang yang berasal dari kota metropolitan seperti Jakarta, sempat migrasi di Cirebon pada abad lama.
Meskipun sudah bercampur dengan suku lainnya, kebudayaan sunda sampai dengan saat ini masih terjaga dengan baik.
Bahkan masih ada beberapa suku sunda yang ada di wilayah Jawa Barat seperti, suku adat Baduy, kampung Cirendeu, Kampung Cikondang, dll.
Berbagai suku adat sunda tersebut, sering kali menjadi destinasi edukasi mulai dari jenjang sekolah, kuliah dan penelitian akademisi.
Setiap kampung adat yang ada di Jawa Barat, memiliki aturan tersendiri sesuai dengan kepercayaan masing-masing suku setempat.
Tradisi dan kepercayaan yang masih sangat melekat pada suku adat tersebut, menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri.
Jika Sobat Baca tertarik ingin ketahui tentang kondisi hidup di daerah yang antimainstrem lainnya, ikuti AyoBacaNews.com untuk bisa dapat informasi edukasi lainnya. (*selesai).