AyoBacaNews.com, Cirebon - Halo Sobat Baca, menelusuri sejarah nusantara yaitu kesultanan yang ada di Cirebon.
Cirebon merupakan kota yang lokasinya ada di pesisi utara, Jawa Barat. Kota Cirebon menjadi pusat penyebaran Islam di tanah Pasundan pada akhir abad-15.
Ada dua bahasa yang biasa digunakan masyarakat Cirebon, yaitu bahasa Cirebon dan bahasa Sunda. Bahasa Cirebon terdiri dari empat dialek yakni, Dermayon, Arjawinangun, Kuningan dan Campuran.
Dilansir dari YouTube Kesultanan Nusantara pada Sabtu, 27 Juli 2024, Cirebon berawal dari sebuah pendukuhan kecil bernama Caruban.
Dukuh tersebut dibangun oleh Ki Gedeng Tapa serta dihuni oleh penduduk dari berbagai suku, adat istiadat dan agama yang beragam.
Penduduk di Duku Caruban, dikenal dengan kemampuannya dalam produksi terasi. Inilah yang menjadi asal-usul terbentuknya nama Cirebon.
Nama Cirebon terdiri dari kata 'Ci' yang artinya 'air' dan 'Rebon' adalah 'udang', kedua kata tersebut diambil dari bahasa sunda.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, Dukuh Caruban berkembang jadi kota pelabuhan yang mulai ramai. Sampai akhirnya Cirebon berhasil menjadi pusat perdagangan yang penting.
Awalnya Cirebon dipimpin oleh Ki Gedeng Alang-Alang, usai meninggalnya Ki Gedeng Tapa. Dibawah kepemimpinan Ki Gedeng Alang-Alang, Cirebon tumbuh sebagai bandar pelabuhan dengan lalu lintas perdagangan yang ramai.
Kedatangan Laksamana Cheng Ho dari China, menjadi satu diantara masuknya ajaran Islam di Kota Cirebon.
Pada saat itu, Laksamana Cheng Ho mengirimkan Tan Eng Hoat untuk membangun perkampungan Cina di Cirebon.
Selain itu, pedagang Arab juga turut serta dalam memperkenalkan Islam di Cirebon. Sebelum menjadi kesultanan, Cirebon masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. (*bagian 1)
