AyoBacaNews.com - Pulau Taguladang ada di sebelah Pulau Ruang. Jaraknya hanya sekitar 12,5 Km dari Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Gunung Ruang saat ini berstatus awas karena erupsi yang terus berulang dalam sehari. Dari catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Ruang mengalami aktivitas kegempaan sebanyak 944 kali dalam sehari.
Dari rentetan gempa yang terjadi jumlah terbanyak gempa vulkanik dangkal. Tampak dalam banyak rekaman viral milik warga, asap kawah berwarna putih dan kelabu dan terlihat sangat tebal.
"Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 1.000 sampai 1.800 meter dari puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ruang Julius Rampolii pada Kamis, 18 April 2024.
Dari cacatan resmi yang dirilis, terdapat tiga kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo berkisar antara 50 hingga 55 milimeter dan lama gempa 300 sampai 840 detik pada 17 April 2024 periode pukul 00.00 hingga 24.00 WITA.
PVMBG mencatat 564 kali gempa vulkanik dangkal, 373 kali gempa vulkanik dalam. Kemudian ada satu kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa terasa, dan satu kali gempa tremor menerus.
Dari serangkaian gempa terjadi akibat letusan Gunung Ruang, Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menjelaskan ada dua kampung yang berada di Pulau Ruang yakni Kampung Limpatehe dan Pumpente.
Ada 838 jiwa yang tinggal di kedua kampung yang berjarak 2,5 kilometer dari puncak Gunung Ruang. Sementara ada warga di satu kampung yang jarkanya 10 km dari kedua pulau tersebut, warganya tetap ingin di sana.
"Seluruh warga di Kampung Limpatehe dan Kampung Pumpente sudah dievakuasi ke tempat aman. Tapi ada satu kampung yang hanya beberapa rumah saja karena penduduk lebih memilih tinggal di Pulau Taguladang yang berada di sebelah Pulau Ruang. Jarak kedua pulau itu sekitar 10 kilometer," katanya.
Saat ini PVMBG mengalami kenaikan status Gunung Ruang dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.
Status tersebut diberlakukan setelah terjadi kemunculan serangkaian erupsi eksplosif dan awan panas.
Kemudian ada peringatan tsunami yang juga sempat dikeluarkan dan mengharuskan penduduk yang bermukim di kawasan pesisir untuk menjauh dari pantai. (*)
