Saat Ramai soal Pilkada 2024, Dedi Mulyadi Mengaku Sudah Lama Jadi 'Gubernur'

Minggu, 21 April 2024 | 14:02
Saat Ramai soal Pilkada 2024, Dedi Mulyadi Mengaku Sudah Lama Jadi 'Gubernur'
Pilkada 2024 - Potret Dedi Mulyadi bersama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dok: X/@DediMulyadi71.
Penulis: Pipin L H | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi mengaku sudah menjadi 'gubernur', di tengah hangatnya perbincangan kemunculan kandidat calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.

Menurut Dedi Mulyadi, sekarang ini banyak orang sedang membicarakan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024.

Namun sekarang ini, Dedi Mulyadi memilih tinggal dan membangun kampung halamannya yang kini dikenal dengan Lembur Pakuan.

"Selama ini saya sudah lama jadi 'gubernur', yaitu gubernurnya urang lembur (orang desa), karena saya dalam setiap hari harus memenuhi undangan warga di berbagai pelosok Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi.

Baginya kontestasi pemilihan kepala daerah adalah sebuah peristiwa yang biasa saja dalam proses memilih pemimpin, yakni Gubernur Jabar.

"Saya sudah jadi 'gubernur' orang-orang susah, karena dalam setiap hari saya harus melayani berbagai keluhan warga, mulai dari yang tidak punya beras, tidak punya seragam sekolah, tidak ada biaya berobat ke rumah sakit, rumahnya roboh, bahkan sampai urusan jodoh," katanya.

Kampung Lembur Pakuan yang ditata berdasarkan prinsip ramah lingkungan dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok, seperti areal persawahan, perikanan, peternakan, perkebunan hingga hutan kecil di tengahnya.

"Jadi, urusan berbakti pada masyarakat dan hidup dengan berinteraksi di tengah masyarakat, bagi saya tidak perlu menunggu pemilihan gubernur, karena tugas-tugas itu sampai hari ini saya sudah kerjakan," kata Dedi.

Bagi Dedi Mulyadi, hal tersebut hanya urusan menunggu waktu agar memiliki porsi yang lebih luas, dan alokasi anggaran yang lebih besar.

"Saya hanya tinggal menunggu waktu punya porsi yang lebih luas, dan ada alokasi anggaran yang lebih besar agar orang lembur (orang desa) mendapat keadilan," kata Dedi.

"Jalannya mulus, rumah rakyat miskinnya alus (bagus), aparat desa, RT sampai Linmas terurus tubuh mereka tidak kurus-kurus," tambahnya.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)