Rupiah Semakin Menguat, Berkat Data NFP AS Lebih Rendah dari Perkiraan

Senin, 06 Mei 2024 | 10:52
Rupiah Semakin Menguat, Berkat Data NFP AS Lebih Rendah dari Perkiraan
RUPIAH.- Rupiah Semakin Menguat, Berkat Data NFP AS Lebih Rendah dari Perkiraan.- pixabay/IqbalStock
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Analis pasar mata uang, Lukman Leong, mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah mengalami penguatan pada hari Senin ini 6 Mei 2024. 

Hal ini disebabkan oleh data Non-Farm Payroll (NFP) dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) yang ternyata lebih lemah dari perkiraan.

Pada Jumat 3 Mei 2024, data PMI Manufaktur ISM AS untuk bulan April 2024 hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan sebesar 50,0 atau bahkan menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 50,3.

Begitu juga dengan data NFP April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 175 ribu, jauh di bawah perkiraan sebesar 238 ribu atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 315 ribu.

Leong menjelaskan, "Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS yang melemah setelah keluarnya data ekonomi AS yang lebih lemah pada hari Jumat 3 Mei 2024, yaitu NFP dan ISM."

Menurutnya, angka NFP dan ISM yang lebih lemah dari prediksi disebabkan oleh kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve (The Fed), yang telah memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Di awal perdagangan hari Senin ini, kurs rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 98 poin atau 0,61 persen, menjadi Rp15.985 per dolar AS, dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.083 per dolar AS.

Namun, Leong juga mengingatkan bahwa investor masih menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2024 yang akan dirilis pada siang hari ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Diperkirakan angka PDB akan menunjukkan kontraksi sebesar 0,9 persen, yang kemungkinan akan memberikan tekanan terhadap rupiah.

"Data PDB yang terkontraksi akan menjadi faktor penekan bagi rupiah," ungkap Leong.

Pergerakan rupiah selanjutnya diharapkan akan tergantung pada bagaimana pasar menanggapi data PDB tersebut.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)