AyoBacaNews.com, Jakarta - Rakyat Jakarta kemungkinan besar akan kehilangan Anies Baswedan pada pemilihan gubernur 27 November 2024 mendatang.
Indikasi itu sudah terlihat dari gelagat para partai penguasa yang mencoba seperti melakukan blok pada Anies Baswedan agar tidak bisa mencalnkan diri sebagai bakal calon gubernur.
Kondisi tersebut utarakan Pengamat Politik, Hendri Satrio. Dia terang-terangan melihat penguasa dari istana cawe-cawe untuk memaksakan Ridwan Kamil menjadi satu-satunya calon gubernur di Jakarta.
Hingga saat ini Anies Baswedan belum aman meski Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Gubernur Jakarta.
Sementara partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejauh ini memang lebih dahulu mendeklarasikan Anies Baswedan malah terlihat pasif.
Hendri Satio melihat para partai penguasa mencoba menjegal langkah Anies Baswedan agar tidak dapat dukungan partai penuh.
Dia melihat partai penguasa dan eli-elit istana seperti tidak menginginkan Anis Baswedan untuk bertarung di pilkada dan suses seperti 2017 lalu.
Secara tegas Hendri mengatakan partai penguasa terus memaksakan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil jadi satu-satunya calon tunggal di Jakarta.
Sementara Anies Baswedan "dipaksa" gugur tanpa bisa mencalonkan diri.
"Kalau Anies tidak tidak maju karena sudah diblok sama partai dan penguasa. Ya Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong (di Pilgub Jakarta)," kata Hendri dikutip dari TVOne pada Senin, 5 Agustus 2024.
Namun, Hendri melihat peta akan berubah jika PDIP dan PKS berkolasi melawan penguasa dan partai koalisinya.
Jika itu terjadi, meski lawannya para parta kolaisi dan istana memaksakan Ridwan Kamil, tetap tak akan menang.
"Sekaran kan Ridwan Kamil sudah dipaksakan dan dipersiapkan ke Jakarta untuk melawan kota kosong, tapi kalau Anies ada, dia (Ridwan Kamil) bisa kalah," ucapnya.
Melihat kondisi itu, Hendri menyarankan pendukung Anies Baswedan seperti relawan Joko Widodo dan Jokowi yang sukses di seluruh pertarungan politik. (*)