AyoBacaNews.com - Sarapan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Bukan sekedar menghilangkan rasa lapar, sarapan juga berfungsi sebagai bahan bakar bagi tubuh.
Setelah tidur semalaman, perut tidak menerima makanan dan minuman. Itulah sebabnya, sarapan sangat dianjurkan ketika pagi hari.
Tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menjalani aktivitas seharian. Maka dari itu, sebaiknya pilih menu yang memenuhi serat, karbohidrat dan protein yang seimbang.
Masyarakat di Indonesia, mempunyai kebiasaan konsumsi nasi atau karbohidrat ketika makan. Termasuk saat sarapan.
'Belum makan kalau tidak pakai nasi', itulah prinsip yang melekat pada masyarakat Indonesia.
Meskipun begitu, sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat yang berlebih, akan berdampak buruk pada kesehatan.
Tubuh akan mengalami lonjakan gula darah dan menimbulkan efek ngantuk serta kelelahan. Itulah efek yang terjadi ketika tubuh mendapat insulin dengan jumlah yang berlebih.
Anak yang sering merasa ngantuk hingga tertidur di Sekolah, bisa jadi disebabkan karena asupan karbohidrat yang berlebih.
Sehingga, anak sulit untuk fokus dan produktif di Sekolah, apalagi kalau metode pembelajaran yang tidak interaktif dan membuat anak bosan.
Bukan hanya merasa ngantuk dan kelelahan saja, sarapan dengan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Lebih lanjut, karbohidrat yang tidak sesuai dengan takaran juga bisa mempengaruhi mood atau suasana hati seseorang.
Belum berhenti sampai di situ saja, masalah pencernaan juga bisa ditimbulkan dari karbohidrat yang tidak sesuai.
Maka dari itu, sarapan dengan porsi karbohidrat yang tepat penting untuk kesehatan. Imbangi dengan protein, lemak sehat, dan serat untuk energi yang berkelanjutan. (*)
