AyoBacaNews.com - TikTok dilaporkan sedang melakukan eksperimen dengan menguji coba influencer virtual berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Namun, inovasi yang bakal dihadirkan oleh perusahaan teknologi tersebut, nyatanya menuai kekhawatiran terkhusus dari para kreator konten.
Hal tersebut, dikarenakan pemengaruh virtual itu memiliki tugas yang sama dengan kreator konten, untuk membantu promosi produk pada layanan e-commerce TikTok.
Mereka akan mempromosikan produk, seperti iklan berdasarkan skrip, dan menyimpan rekomendasi.
Kendati demikian, TikTok mengaku dalam penguji internal mereka ditemukan fakta, bahwa influencer virtual itu belum siap menggantikan posisi kreator konten manusia.
Seperti dilaporkan Gizmochina, para pemengaruh virtual berbasis AI itu dinyatakan belum siap mengisi waktu-waktu primetime, yang biasanya digandrungi penonton, dan penjualannya pun lebih sedikit dibanding kreator konten manusia.
Pada akhirnya, TikTok menyimpulkan bahwa hadirnya AI berguna untuk melengkapi, dan bukan menggantikan kreator konten.
Pengiklan yang akrab dengan TikTok mengatakan, bahwa pemengaruh virtual itu masih dalam pengembangan awal dengan tanggal peluncuran yang belum pasti.
Bytedance, perusahaan induk TikTok dapat lebih menyempurnakan atau bahkan membatalkan fitur sepenuhnya.
Apabila fitur tersebut diluncurkan di masa depan, TikTok tampaknya perlu lebih berhati-hati dalam menavigasi sentimen pengguna.
Mengingat, cukup banyak kontroversi yang dialami TikTok di berbagai kawasan, terbaru yakni di AS, yang ingin melarang hadirnya TikTok. (*)