AyoBacaNews.com - Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa realisasi belanja bantuan sosial (bansos) mencapai angka yang mengesankan, yakni Rp43,3 triliun pada tanggal 31 Maret 2024, menunjukkan pertumbuhan sebesar 20,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa peningkatan belanja bansos ini sebagian besar disebabkan oleh penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I, serta program Kartu Sembako.
"Belanja bansos yang mencapai Rp43,3 triliun mengalami kenaikan dari tahun lalu yang base-nya rendah, yaitu Rp35,9 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Jumat.
Pada tahun 2023, eksekusi bansos pada Januari hingga Maret berada pada tingkat yang rendah karena penyesuaian data untuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) oleh Kementerian Sosial serta penataan ulang kerja sama dengan lembaga penyalur. Namun, pada tahun 2024, penyaluran bansos dilakukan secara reguler tanpa kendala DTKS maupun modalitas transfer, sehingga realisasinya kembali normal pada Januari hingga Maret.
Secara rinci, realisasi belanja bansos melalui berbagai kementerian mencakup:
Realisasi bansos yang signifikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan perlindungan sosial bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi dan bencana alam.(*)