Ramai Pembahasan Mengenai PPDB 2024, DPD Gamki Jabar Temui Plh Sekdis Kadisdik Jabar

Senin, 15 Juli 2024 | 14:50
Ramai Pembahasan Mengenai PPDB 2024, DPD Gamki Jabar Temui Plh Sekdis Kadisdik Jabar
DPD Gamki Jabar Temui Plh Sekdis Kadisdik untuk Bahas Isu PPDB 2024 - dok. istimewa
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, Bandung - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Jawa Barat melakukan audiensi dengan Pelaksana Harian Sekretaris Dinas Pendidikan (Plh Sekdis Kadisdik) di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, pada Jumat 12 Juli 2024.

Pertemuan ini dilakukan di tengah ramainya pembahasan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024.
Dalam audiensi tersebut, DPD GAMKI Jabar menyampaikan berbagai keluhan terkait pelaksanaan PPDB 2024. Salah satu isu utama yang diangkat adalah temuan di lapangan mengenai praktik manipulasi dokumen kependudukan yang tidak sesuai dengan domisili calon peserta didik. 

Perwakilan DPRD GAMKI Jabar mengatakan, bahwa mereka menemukan adanya akal-akalan dokumen kependudukan yang digunakan untuk PPDB, dan ini jelas tidak sesuai dengan domisili asli calon peserta didik.

DPD GAMKI Saat Melakukan Audiensi bersama Plh Sekdis Kadisdik Jabar - dok.istimewa

Selain itu, DPD GAMKI Jabar juga mengungkapkan ketidakpuasan terhadap jalur prestasi dalam penerimaan peserta didik yang dinilai masih belum transparan dan akuntabel. Mereka mengungkapkan bahwa masih ada calon peserta didik yang gagal masuk meskipun memiliki nilai rata-rata yang memadai. 

“Dalam peringkat nilai, kami menemukan kejanggalan. Ada peserta didik dengan nilai lebih rendah yang berhasil lulus dibandingkan yang memiliki nilai lebih tinggi,” Ujar Perwakilan DPD GAMKI.

DPD GAMKI Jabar meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap panitia PPDB Jabar untuk memastikan proses yang lebih adil dan transparan.

Selanjutnya mereka juga menekankan bahwa jika permasalahan ini tidak segera diperbaiki, maka pelaksanaan PPDB berpotensi melanggar asas objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas yang seharusnya dijunjung tinggi.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)