Ramadhan 2025: Makna Awal Baru yang Dimulai pada 1 Maret

Senin, 02 Desember 2024 | 13:25
Ramadhan 2025: Makna Awal Baru yang Dimulai pada 1 Maret
INFO- Ramadhan 2025: Makna Awal Baru yang Dimulai pada 1 Maret (Sumber: https://id.wikipedia.org/)
Penulis: Ulfah Wafa Almubarokah | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Ramadhan selalu menjadi bulan yang dinanti umat Islam di seluruh dunia.

Selain menjadi waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadhan adalah momen memperbaiki diri, mempererat ukhuwah, dan berbagi kebaikan.

Muhammadiyah sendiri telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025, sesuai metode Kalender Hijriyah Global Tunggal.

Penetapan ini tentunya bisa jadi akan berbeda dengan beberapa kesepakatan pemuka agama islam lainnya.

Namun diluar dari penetapan bulan Ramadhan, hal ini tentunya memicu antusiasme umat muslim dalam menyambut bulan suci.

Dengan 29 hari ibadah puasa hingga 30 Maret 2025, Ramadhan menjadi perjalanan spiritual menuju kemenangan hakiki, Idulfitri.

Namun, apa sebenarnya makna Kalender Hijriyah Global Tunggal ini, dan bagaimana dampaknya pada kehidupan kita?

Muhammadiyah, melalui hisab hakiki wujudul hilal, menetapkan awal Ramadhan menggunakan metode Kalender Hijriyah Global Tunggal.

Metode ini mengacu pada kesatuan waktu di seluruh dunia, sehingga memberikan kepastian tanggal lebih awal.

Dalam konteks Ramadhan 2025, umat Islam di Indonesia dapat mulai mempersiapkan diri sejak dini, baik dari sisi spiritual maupun sosial.

Bulan Ramadhan sendiri adalah waktu untuk memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta, keluarga, dan masyarakat.

Kegiatan seperti tarawih, tadarus Al-Quran, dan berbuka bersama selalu menjadi momen istimewa yang mempererat hubungan.

Selain itu, penting bagi umat untuk memaknai Ramadhan sebagai momen refleksi diri, meningkatkan keimanan, dan berbagi keberkahan kepada sesama.

Namun, tantangan modernitas juga hadir. Kesibukan sering kali membuat kita lupa dengan esensi puasa. Maka, memahami waktu Ramadhan lebih awal melalui metode ini menjadi pengingat untuk menyusun prioritas.

Penetapan awal Ramadhan oleh Muhammadiyah tidak hanya membantu dalam kepastian waktu, tetapi juga mengingatkan kita pada pentingnya mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun sosial.

Perlu diingat bahwa keseragaman penetapan awal puasa terkadang mengalami perbedaan bahkan perubahan, namun hal ini tentunya bukan menjadi alasan kita untuk merasa kurang bersemangat dalam menyambut bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan pembelajaran dan keberkahan, di mana setiap detiknya adalah peluang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita jadikan Ramadhan 2025 sebagai momen perubahan menuju kebaikan yang lebih besar.

Konten Rekomendasi (Ads)