AyoBacaNews.com - Dua fenomena alam dikabarkan akan menghiasi Ramadan 2024, yakni Gerhana bulan dan matahari akan terjadi di tengah bulan suci ini.
Menurut Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, dua fenomena astronomi itu tidak bisa diamati di Indonesia.
Dua gerhana yang diperkirakan terjadi di bulan Ramadan 1445 Hijriyah ini, yakni gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret, dan gerhana matahari total (GMT) pada 8 April 2024.
"Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Tetapi, dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana," kata Farah, dikutip dari laman BRIN.
Kedatangan Imam Mahdi
Peristiwa gerhana di bulan Ramadan selalu ada yang mengaitkan dengan kedatangan Imam Mahdi sebagai satu di antara tanda kiamat.
Pendakwah asal Cirebon KH. Yahya Zainul Ma'rif alias Buya Yahya sempat mendapatkan pertanyaan soal ini oleh seorang jamaahnya.
"Saya hampa Allah, izin bertanya mengenai isu yang berkembang di tengah umat mengenai gerhana di bulan Ramadhan, yang dikaitkan dengan kemunculan Imam Mahdi," kata penanya, seperti dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV.
Buya Yahya menerangkan, umat Islam ahlussunnah wal jamaah meyakini bahwa kemunculan Imam Mahdi termasuk satu di antara tanda kiamat kubra.
Imam Mahdi akan membersamai Nabi Isa AS melawan Dajjal menjelang kiamat nanti. Imam Mahdi merupakan sosok yang akan muncul di akhir zaman.
Ia memiliki nama seperti Rasulullah SAW, yakni Muhammad bin Abdullah. Garis nasab Imam Mahdi bersambung hingga Nabi Muhammad SAW melalui Siti Fatimah Azzahra dari Sayyidina Hasan.
"Itu adalah Imam Mahdi yang kita yakini. Biar pun di sana ada Imam Mahdi dengan versi yang tidak sesuai dengan keyakinan kita," kata Buya Yahya.
Kemunculan Imam Mahdi sebagai tanda kiamat kubra didasarkan pada riwayat-riwayat dari hadits shahih.
Meski begitu, ada sebagian yang menyatakan hadits-hadits tersebut tidak sampai derajat mutawatir. Karena itu, bagi sebagian ulama mengingkari Imam Mahdi tidak dianggap keluar dari iman.
"Tapi sah, kita meyakini karena hadits (kemunculan Imam Mahdi), benar dan kita yakin. Secara pribadi yakin betul. Insya Allah Imam Mahdi akan datang," kata pengasuh LPD Al Bahjah itu.
Gerhana tanda kiamat
Buya Yahya mengatakan, bahwa tidak melihat adanya kaitan langsung dengan kemunculan Imam Mahdi sebagai satu di antara tanda kiamat ketika ada gerhana di bulan Ramadan.
Gerhana adalah fenomena astronomi yang dapat diprediksi oleh manusia, adapun kemunculan Imam Mahdi adalah suatu hal yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Dikatakan Buya Yahya, tanda kiamat seperti kemunculan Imam Mahdi akan diketahui pada akhirnya, dan tak perlu dicari.
"Gak usah dicari. Gak usah nunggu gerhana. Kita menyiapkan diri dengan keimanan. Jika pada waktunya datang Sayyidina Isa AS, Imam Mahdi, kita akan menjadi pendukungnya," kata Buya Yahya.
*Wallahu a'lam. (*)