AyoBacaNews.Com, Bandung- Menjelang Ramadan 2025, banyak umat Muslim mencari informasi tentang bantuan kurma dari Arab Saudi, terutama yang diberikan oleh Raja Salman ke Indonesia.
Setiap tahunnya, bantuan kurma Raja Salman selalu menjadi sorotan karena menjadi bagian dari persahabatan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Tahun ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan bahwa 100 ton kurma telah diterima dan siap didistribusikan ke berbagai ormas Islam dan masjid-masjid besar di Indonesia, termasuk Masjid Istiqlal.
Banyak yang bertanya, “Siapa yang berhak menerima bantuan kurma Raja Salman?”, “Bagaimana distribusinya?”, dan “Apakah bantuan ini bisa menjangkau seluruh daerah di Indonesia?”.
Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, tentu bantuan 100 ton kurma ini masih jauh dari cukup untuk seluruh masyarakat, namun tetap menjadi bentuk persahabatan dan kepedulian dari Arab Saudi.
Bagaimana proses pendistribusiannya? Apa saja kendala dalam pengiriman ke daerah? Simak pembahasannya berikut ini!
Menag Nasaruddin Umar menyatakan bahwa bantuan kurma dari Arab Saudi akan dibagikan secara merata kepada ormas-ormas Islam dan masjid-masjid.
Data penerima telah disiapkan oleh Kementerian Agama, termasuk organisasi Islam yang berada di bawah binaan Kemenag.
Selain itu, Masjid Istiqlal dan masjid besar lainnya di Indonesia juga mendapatkan kuota khusus, mengingat jumlah jamaah yang berbuka puasa di sana sangat banyak.
Bantuan ini diharapkan bisa membantu umat Islam yang menjalankan ibadah puasa dan mempererat hubungan antara dua negara.
Meski bantuan ini sangat diapresiasi, jumlahnya masih jauh dari cukup untuk menjangkau seluruh umat Muslim di Indonesia.
Menag mengakui bahwa 100 ton kurma bahkan tidak cukup untuk mencakup seluruh wilayah Jakarta, apalagi daerah-daerah lain.
Di tahun-tahun sebelumnya, distribusi juga sering mengalami kendala, terutama karena kurma datang terlambat di pertengahan Ramadan.
Namun, tahun ini bantuan tiba lebih awal, sehingga memungkinkan pendistribusian ke daerah-daerah yang lebih jauh.
Menag juga menekankan bahwa jika ada daerah yang ingin menerima bantuan kurma, mereka bisa langsung menjemputnya untuk menghindari biaya pengiriman yang tinggi. “Terkadang, ongkos kirim ke daerah lebih mahal daripada harga kurmanya sendiri,” ujar Menag.
Bantuan 100 ton kurma dari Raja Salman kembali diberikan kepada Indonesia dan didistribusikan oleh Kemenag ke ormas Islam dan masjid-masjid besar. Meski jumlahnya masih terbatas, bantuan ini menjadi simbol persahabatan erat antara Indonesia dan Arab Saudi.