AyoBacaNews.Com, Bandung- Di tahun 1965, bahan alami seperti minyak kelapa, lidah buaya, dan air mawar menjadi andalan perawatan kulit.
Orang-orang menggunakan minyak kelapa untuk melembapkan kulit secara alami dan melindungi dari kekeringan.
aLidah buaya digunakan sebagai penyegar kulit dan perawatan setelah terkena sinar matahari. Air mawar, di sisi lain, dikenal untuk membersihkan dan menyegarkan kulit serta membantu menjaga keseimbangan pH.
Selain bahan-bahan alami, kebiasaan menjaga kebersihan kulit dan melindunginya dari sinar matahari menjadi bagian penting dari rutinitas kecantikan.
Karena tabir surya belum sepopuler sekarang, banyak wanita mengenakan topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan. Sabun berbahan dasar gliserin juga digunakan sebagai pembersih wajah sehari-hari.
Perawatan wajah di salon juga sudah mulai populer, dengan masker wajah berbahan tanah liat dan perawatan steam wajah untuk membuka pori-pori menjadi tren.
Meski sederhana, perawatan kulit pada tahun 1965 tetap mengedepankan perawatan yang alami dan fungsional, serta menekankan pentingnya rutinitas yang konsisten.
Perbedaan mendasar antara skincare tahun 1965 dengan sekarang adalah minimnya produk berbahan kimia aktif seperti yang banyak ditemukan saat ini.
Pada zaman itu, perawatan kulit cenderung lebih sederhana, dengan lebih banyak fokus pada menjaga kelembapan dan kebersihan kulit, tanpa tambahan serum atau eksfoliasi yang terlalu intens.
Di sinilah letak keunikannya: perawatan kulit di masa lampau mengajarkan kita tentang pentingnya bahan alami dan perawatan yang konsisten untuk kesehatan kulit.
