AyoBacaNews.com - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, dalam pelaksanaan program Prakerja 2024 terdapat beberapa perbedaan.
Untuk para peserta yang masuk dalam gelombang Kartu Prakerja tahun ini, termasuk pilihan pelatihan model baru.
"Kalau untuk nilai bantuan tidak ada, kalau dilihat dari model pelatihan yang disediakan ada tambahan satu, yaitu dengan model asinkronus atau on demand video atau kadang orang menyebutnya sebagai pembelajaran mandiri atau self paced learning," kata Denni.
Mengenai adakah perubahan lainnya dalam pelaksanaan Program Kartu Prakerja 2024, Denni mengatakan, pihak manajemen pelaksana akan melakukan konsultasi dengan Komite Cipta Kerja.
Untuk pelaksanaan Prakerja pada tahun ini pemerintah menargetkan sekitar 1,1 juta orang yang akan mendapat manfaat dari program peningkatan kompetensi tersebut.
Pendaftaran pertama untuk tahun ini atau penerimaan peserta pada Gelombang 63 (sejak tahun 2020) telah dibuka pada 23 Februari 2024.
Masing-masing peserta akan mendapat nilai manfaat sebesar Rp4,2 juta per orang, dengan rincian Rp3,5 juta untuk dana pelatihan, Rp600 ribu insentif, dan Rp100 ribu setelah mengisi survei.
Sejak 2023 Program Kartu Prakerja sendiri sudah mulai menerapkan skema normal setelah sebelumnya menjadi semi-bansos dalam masa pandemi Covid-29.
Penerimaannya juga menjadi lebih inklusif, tidak hanya pencari kerja dan pekerja korban PHK, tetapi juga pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Adanya perubahan skema yang semakin fokus pada pelatih ini, Denni memastikan pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan bahwa saat Prakerja fokus pada pelatihan.
"Orang kalau kemudian mau mendaftar misalnya tahun ini pasti di dashboard, di depan sendiri sudah ada pengumuman bahwa ini skema normal," katanya. (*)