AyoBacaNews.com - Harga beras dikabarkan sudah tembus di Rp18.000 per kilogram, kenaikannya rata-rata Rp3.000 ribu di setiap jenis beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Sementara di Pasar Cicalengka, Kabupaten Bandung beras premium dijual Rp16.000-Rp17.000 per Kg, dan jenis medium Rp15.500 per Kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sejumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras meningkat di pekan ketiga Februari.
Baca Juga: Jawaban Jokowi Ditanya Soal PDIP Ogah Bareng Prabowo-Gibran di Pemerintahan
Sebelumnya pada pekan kedua terdapat sebanyak 161 daerah, dan sekarang menjadi 179 daerah mengalami kenaikan harga beras tersebut.
Merespons soal kabar kenaikan harga beras di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebabnya.
Menurut Jokowi, harga beras melonjak naik karena perubahan cuaca dan iklim, sehingga menimbulkan gagal panen.
"Kenapa naik? karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca. Sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," kata Jokowi seperti dikutip dari RRI, pada Senin 19 Februari 2024.
Jokowi mengatakan, gagal panen tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga terjadi di seluruh negara.
Sebab itu, kata Jokowi, bantuan beras yang disalurkan pemerintah untuk meringankan bebas masyarakat.
Terutama di tengah situasi gejolak harga beras yang meningkat belakangan ini.
"Pemerintah, kita memberi bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya. Karena harganya (beras) naik tadi," kata Jokowi.
Di samping itu, Jokowi memastikan bahwa stok beras aman dan siap untuk didistribusikan.
Ia juga meminta, pihak terkait untuk segera mendistribusikan bantuan tersebut, sehingga stok beras merata di berbagai wilayah. (*)
Baca Juga
Mulai 21 Februari 2024 CSJ akan Berlakukan Tarif Jalan Tol Serpong-Cinere
Jawab soal Isi Pertemuan dengan Surya Paloh, Jokowi: Nanti Kalau Sudah Final Kami Sampaikan
Ini 7 Amalan Bulan Syaban, Puasa hingga Mohon Ampunan kepada Allah SWT