AyoBacaNews.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju pada Jumat ini di Istana Merdeka, Jakarta.
Rapat tersebut diprioritaskan untuk membahas penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.
Dalam rapat tersebut, Presiden memberikan sejumlah instruksi kepada jajarannya terkait langkah-langkah yang harus diambil dalam penanganan dampak erupsi Gunung Ruang.
Salah satu instruksi utama yang disampaikan adalah tentang perlunya relokasi bagi para pengungsi. Presiden menegaskan bahwa berdasarkan pertimbangan tata ruang, para pengungsi tidak diperbolehkan kembali ke tempat asalnya.
"Sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat dan juga urusan pertanahan, termasuk urusan rumah dan yang berkaitan dengan pekerjaan," ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga menekankan pentingnya keakuratan dalam pemilihan lokasi relokasi serta meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono untuk turun langsung ke lapangan untuk memastikan hal ini.
Instruksi lainnya termasuk pembuatan skema terkait pendanaan, bantuan, dan perhitungan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan relokasi.
Presiden juga meminta identifikasi terhadap bangunan dan infrastruktur yang terdampak, termasuk sekolah, rumah sakit, dan jembatan.
Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengalami erupsi sejak tanggal 16 April 2024.
Pemerintah telah melakukan evakuasi ribuan warga yang berada di sekitar Gunung Ruang sebagai langkah awal penanganan darurat.(*)