Prabowo Mantap Indonesia Gabung BRICS? Ini Sederet Keuntungan yang akan Diperoleh

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30
Prabowo Mantap Indonesia Gabung BRICS? Ini Sederet Keuntungan yang akan Diperoleh
BRICS - Benarkah rumor yang beredar bahwa, Prabowo putuskan Indonesia bergabung dengan BRICS? - Foto ilustrasi Instagram/@prabowo.
Penulis: Difa Lavianka | Editor: Difa Lavianka

AyoBacaNews.com - Dunia internasional, khususnya Indonesia akhir-akhir ini dihebohkan dengan pertemuan besar di Kazan, Rusia.

Di mana negara-negara yang tergabung dalam BRICS, mengadakan summit untuk membahas kemungkinan perombakan sistem ekonomi global yang dominan berbasis dolar.

Pertemuan ini semakin menarik perhatian karena melibatkan negara-negara besar seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang kini dikenal sebagai BRICS beserta beberapa negara sahabat yang tertarik bergabung, termasuk rumor yang melibatkan Indonesia.

Jika benar Indonesia berencana tergabung dalam BRICS, padahal Prabowo belum lama menjabat sebagai Presiden RI, namun sudah berani mengambil langkah yang besar.

BRICS

Dilansir dari kanal YouTube Bennix pada Sabtu, 2 November 2024, awalnya BRICS hanya terdiri dari empat negara, yaitu Brasil, Rusia, India, dan China. Kemudian, pada tahun 2010, Afrika Selatan bergabung, menjadikan akronim "BRICS".

Namun sekarang, kelompok ini terus berkembang dengan masuknya negara-negara seperti Mesir, Iran, Etiopia, dan Uni Emirat Arab pada tahun 2024.

Tujuan BRICS yaitu menciptakan keseimbangan di tengah dominasi ekonomi Barat yang selama ini dinilai lebih menguntungkan negara-negara maju.

Banyak negara yang tergabung dalam BRICS memiliki ekonomi yang berkembang dan populasi besar.

Dalam pandangan mereka, lembaga seperti IMF dan Bank Dunia cenderung menguntungkan negara-negara Barat saja.

Makad dari itu, BRICS bermaksud menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan merata bagi anggotanya. Aliansi ini fokus pada kerja sama ekonomi, bukan pertahanan atau militer.

Indonesia dan BRICS: Apakah Indonesia Akan Bergabung?

Rumor yang beredar mengatakan bahwa, kehadiran Indonesia pada pertemuan BRICS membuat banyak pihak menduga Indonesia akan segera bergabung.

Terlihat beberapa pejabat Indonesia hadir dalam pertemuan BRICS di Kazan, namun belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah pusat mengenai kebenaran tersebut.

Jika Indonesia bergabung dalam BRICS, akan memberikan keuntungan ekonomi dan juga memperkuat posisi strategis Indonesia di dunia internasional.

Tantangan Ekonomi Dolar dan Rencana BRICS

Dominasi dolar dalam perdagangan dunia seringkali menjadi hambatan bagi negara-negara dengan mata uang yang lemah.

BRICS berencana membentuk mata uang baru atau sistem settlement alternatif yang mengurangi ketergantungan terhadap dolar.

Rencana ini menjadi langkah signifikan bagi negara-negara berkembang untuk mengatur perekonomiannya secara mandiri tanpa harus tunduk pada aturan dan pengaruh ekonomi negara Barat.

BRICS dan Tantangan Masa Depan

Meski BRICS hanya mewakili sekitar 26% dari ekonomi global, populasi mereka mencapai 45% dari populasi dunia.

Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa memiliki tantangan besar terkait populasi yang menua, sementara negara-negara BRICS didominasi oleh penduduk muda.

Hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi BRICS dalam jangka panjang.

Potensi Mata Uang Baru BRICS

Salah satu isu yang mengemuka di Kazan adalah rumor mengenai mata uang baru BRICS.

Meskipun belum ada kepastian, ini menjadi sinyal kuat bahwa negara-negara anggota serius ingin membentuk alternatif bagi dolar AS.

Mata uang atau sistem settlement baru ini dirancang untuk memudahkan transaksi antarnegara BRICS tanpa harus mengonversi ke dolar AS.

Keuntungan dan Kerugian Bergabungnya Indonesia dalam BRICS

Jika Indonesia benar-benar bergabung dengan BRICS, terdapat beberapa keuntungan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan:

1. Keuntungan Ekonomi: Indonesia dapat memperluas pasar ekspor dan mengurangi ketergantungan pada dolar dalam perdagangan internasional.

2. Kerjasama Infrastruktur: BRICS memiliki "New Development Bank" yang fokus pada proyek infrastruktur negara anggota.

3. Tantangan Geopolitik: Bergabung dengan BRICS bisa menimbulkan ketegangan dengan negara Barat, terutama Amerika Serikat.

Jadi, itulah dia beberapa keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia ketika bergabung dalam BRICS. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)