Petani di Kabupaten Lebak Meraup Untung Rp42 Juta dari Panen Padi Mei 2024

Jumat, 10 Mei 2024 | 10:00
Petani di Kabupaten Lebak Meraup Untung Rp42 Juta dari Panen Padi Mei 2024
Ilustrasi petani panen padi - Kelompok Tani Blok Rangkasbitung, Lebak-Banten sebut panen padi relatif baik pada Mei 2024. Ilustrasi/Freepik.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com - Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten memastikan, panen padi pada Mei 2024 relatif baik.

Panen padi di Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak seluas 50 hektar dengan produktivitas rata-rata 6 ton gabah basah/hektar.

Dengan demikian, sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten meraup keuntungan karena harga gabah basah hasil panen ditampung pengepul Rp7.000/kilogram, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Tidak terserang hama penyakit, harga gabah basah cukup bagus hingga menembus Rp7.000/kg," kata Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Ahmad pada Jumat, 10 Mei 2024.

Sekarang ini, harga gabah hasil panen ditampung tengkulak Rp7.000/kg, dan jika dikalkulasikan 6 ton gabah basah, makan pendapat petani Rp42 juta/hektar.

Dari pendapatan sebesar Rp42 juta itu, petani bisa meraup keuntungan bersih Rp27 juta, setelah dipotong biaya upah, pestisida, traktor, dan pupuk sebesar Rp15 juta/hektar.

"Keuntungan hasil usaha tani selama empat bulan itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," kata Ahmad.

Begitu juga Sumarna (55) seorang petani di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak mengaku, dirinya kini panen padi relatif baik, karena ketersediaan pasokan air terpenuhi sehubungan curah hujan cukup tinggi.
 
Panen padi miliknya itu seluas 1 hektar dari tanam pertengahan Februari 2024 lalu dan produktivitas rata-rata 6 ton gabah basah.
 
Bahkan, dirinya merasa senang dan lega setelah harga gabah basah atau gabah kering pungut ditampung pengepul Rp7.000/kilogram.
 
Mereka para pengepul itu kebanyakan pemilik penggilingan beras dan mendatangi lokasi areal persawahan yang tengah panen.
 
"Dengan harga Rp7.000 itu jika menjual gabah basah 6 ton maka bisa menghasilkan pendapatan Rp42 juta dan bisa meraup keuntungan sekitar Rp27 juta setelah dipotong biaya produksi Rp15 juta," kata Sumarna.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan panen padi di daerah ini sejak Februari sampai Mei 2024 masih berlangsung.

Menurutnya, karena didukung adanya ketersediaan pasokan air hujan juga dibantu adanya bantuan pompa sehingga mereka petani dapat melakukan gerakan tanam.
 
Selama ini, pendapatan ekonomi petani relatif baik setelah harga gabah basah Rp7.000/kg dari sebelumnya Rp5.000/kg
 
Naiknya harga gabah basah itu, karena harga beras di pasaran cukup tinggi hingga di atas Rp12.500/kg
 
Pendapatan petani hasil panen itu cukup menggembirakan dan pengguliran ekonomi masyarakat desa juga relatif baik.
 
Mereka para petani di berbagai daerah di Kabupaten Lebak kini tengah melakukan gerakan percepatan tanam.
 
"Kami memperkirakan panen Mei 2024 sekitar 8.000 hektare dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)