AyoBacaNews.com - Pemberian gelar Haji di Indonesia, ternyata ada pengaruh dari Belanda. Dimulai dari menjadi Mekkah jadi titik berkumpul orang-orang muslim dari berbagai penjuru dunia.
Pada perkumpulan tersebut, mereka berdiskusi untuk mencari cara bagaimana negara Islam bisa bebas dari kolonialisme.
Orang-orang muslim sudah mulai terbuka wawasannya, dan muncul dorongan untuk melakukan perlawanan kepada kolonial.
Tokoh yang terlibat dalam diskusi tersebut diantaranya, Jamaluddin al-Afghani. Ia sangat memberikan inspirasi bagi jamaah Haji.
Perlawanan di Indonesia
Pada saat situasi mulai tidak terkendali, banyak peristiwa pemberontakan yang terjadi. Contohnya peristiwa Banten tahun 1888 serta perang Padri.
Kericuhan tersebut membuat Belanda mulai melakukan pembatasan calon jamaah Haji, yaitu dengan menaikkan tarif kapal.
Selain menaikkan tarif kapal sebagai alat transportasi, Belanda juga mulai mempersulit izin calon jamaah Haji.
Sertifikat Haji
Setelah mendapat izin dari Belanda untuk pergi menunaikan ibadah Haji. Mereka akan diberikan ujian Haji serta diberikan sertifikat Haji.
Bukan hanya itu saja, seseorang yang sudah menunaikan ibadah Haji akan diberikan pakaian khusus. Tujuann agar Belanda bisa membedakan masyarakat yang baru pulang Haji.
Tujuan lainnya adalah dengan membedakan masyarakat yang sudah melaksanakan Haji, ini juga memudahkan Belanda dalam mengontrol perlawanan. (*bagian 2)