Penyebab Kebakaran Gudang Sepatu Cibaduyut, Petugas DKPB Kota Bandung Sebut Tidak Ada Korban Jiwa

Kamis, 08 Agustus 2024 | 16:53
Penyebab Kebakaran Gudang Sepatu Cibaduyut, Petugas DKPB Kota Bandung Sebut Tidak Ada Korban Jiwa
GUDANG SEPATU CIBADUYUT TERBAKAR - Ilustrasi kebakaran. Penyebab peristiwa masih diselidiki. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Kota Bandung - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung, Jawa Barat menerjunkan 16 armada pemadam kebakaran (Damkar), untuk mengatasi kebakaran di gudang penyimpanan sepatu Cibaduyut.

Kepala DKPB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana mengatakan, menerima laporan kebakaran gudang sepatu Cibaduyut sekitar pukul 10.05 WIB.

Sempat menit berselang, petugas tiga di lokasi kejadian untuk berupaya memadamkan api di lokasi tersebut.

"Terhitung 16 kendaraan (damkar) yang sudah diturunkan untuk menangani kebakaran," kata Gun Gun dalam keterangannya, dikutip Kamis, 8 Agustus 2024.

Gun Gun mengatakan, petugas yang menerima laporan warga langsung menuju lokasi kejadian untuk memadamkan kebakaran, karena api sangat cepat menjalar terkhusus di pemukiman padat penduduk.

Ia menjelaskan, api berasal dari sebuah gudang yang terbakar, dan hampir sebagian besar berbahan dasar kulit, membuat api begitu cepat menyebar dengan mengeluarkan asap tebal.

"Tetapi karena ini kawasan padat penduduk, makanya kita optimalkan. Turunkan seluruh unit mobil dari seluruh UPT, dan dari markas pusat pun kita turunkan agar tidak terjadi perambatan kepada bangunan-bangunan yang terdekat," kata Gun Gun.

Untuk penyebab terjadi kebakaran, petugas baru akan melakukan penyelidikan pasca api berhasil memadamkan api, dan melakukan pendinginan.

"Untuk penyebab nanti setelah proses pendinginan, setelah kita yakin tidak ada titip api. Karena ini, khawatir ini sebagian besar material kulit yang menyimpan titik api. Kita harus yakin, biar tidak ada api-api yang menyala kembali," katanya.

Di samping itu, Gun Gun mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena tidak ada pegawai gudang, yang sedang bekerja saat kebakaran berlangsung.

“Alhamdulillah objek terbakar dalam keadaan kosong, karena memang sekarang pola penjualannya online. Jadi ketika ada pembelian, baru si pegawai ngambil ke gudang tersebut,” katanya. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)