Penjelasan Medis Ketindihan saat Tidur, Apakah Benar Karena Makhluk Halus? Simak Cara Mengatasinya

Jumat, 02 Agustus 2024 | 20:34
Penjelasan Medis Ketindihan saat Tidur, Apakah Benar Karena Makhluk Halus? Simak Cara Mengatasinya
KETINDIHAN SAAT TIDUR - Mengalami ketindihan saat tidur sering dihubungkan dengan hal mistis, berikut penjelasan secara medis. -Foto ilustrasi freepik/jcomp.
Penulis: Difa Lavianka | Editor: Difa Lavianka

AyoBacaNews.com - Apakah Sobat Baca pernah mengalami ketindihan ketika sedang tertidur lelap? Bagaimana perasaan kamu saat itu?

Masyarakat Indonesia sering kali menghubungkan ketindihan ketika tidur dengan hal-hal mistis, banyak yang mengatakan hal tersebut karena diganggung oleh makhluk halus.

Lalu apakah benar ketindihan karena makhluk halus? Ternyata ketindihan saat tidur bisa dijelaskan secara medis.

Seperti yang dilansir dari kanal YouTube Saddam Ismail pada Jumat, 02 Agustus 2024, dr. Saddam menjelaskan ketindihan saat tidur dari segi medis.

Fenomena ketindihan saat tidur dalam ilmu medis, disebut dengan sleep paralysis, di mana tubuh tidak bisa digerakkan.

Pada dasarnya Sleep paralysis tidak berbahaya, akan tetapi dapat mengganggu, karena umumnya akan dibarengi dengan sensasi seperti halusinasi.

Pada saat mengalami Sleep paralysis, usahakan untuk tetap tenang dan tarik napas secara perlahan dan mulai coba untuk menggerakkan jari atau bagian tubuh lainnya. 

Ingat, pada saat mengalami Sleep paralysis tidak perlu panik, sebab kondisi tersebut justru akan memperburuk.

Secara perlahan Sleep paralysis akan hilang dengan sendirinya. Maka tidak perlu khawatir jika mengalami ini.

Ada beberapa cara untuk mencegah Sleep paralysis, yaitu dengan mempunyai waktu tidur yang cukup antara enam sampai delapan jam per hari.

Hindari juga minum kopi, makan berlebihan dan menggunakan gadget pada saat sebelum tidur, menerapkan pola hidup yang sehat juga berpengaruh untuk menghindari Sleep paralysis.

Tidur dengan posisi berbaring (telentang) atau miring, sementara itu tidur dengan posisi telungkup dapat meningkatkan risiko Sleep paralysis. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)