Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Hari ke-13: Lafal, Waktu yang Tepat, dan Keutamaannya

Kamis, 13 Maret 2025 | 16:30
Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Hari ke-13: Lafal, Waktu yang Tepat, dan Keutamaannya
INFO- Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Hari ke-13: Lafal, Waktu yang Tepat, dan Keutamaannya (Sumber: https://id.wikipedia.org/)
Penulis: ULFAH WAFA ALMUBAROKAH | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Ramadhan 2025 telah memasuki hari ke-13, dan pencarian seputar niat puasa Ramadhan, doa buka puasa Ramadhan, serta waktu sahur yang tepat kembali menjadi topik hangat di Google. 

Banyak umat Islam ingin memastikan bahwa ibadah puasanya sah dan mendapatkan keberkahan penuh, mulai dari niat yang benar hingga doa saat berbuka.

Terlebih, momentum Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menyempurnakan ibadah dengan niat yang tulus serta amalan-amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Di tengah semangat beribadah yang terus meningkat, penting untuk memahami bagaimana lafal niat yang sah, kapan waktu niat harus dilakukan, dan apa saja keutamaan doa buka puasa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami agar ibadah puasa Anda semakin bermakna di hari ke-13 Ramadhan ini.

  1. Pentingnya Niat dalam Puasa Ramadhan

Dalam setiap ibadah, niat merupakan pondasi utama yang menentukan sah atau tidaknya suatu amalan, termasuk puasa Ramadhan. Berbeda dengan puasa sunah yang bisa diniatkan sejak pagi jika belum makan atau minum, puasa Ramadhan harus diniatkan pada malam hari sebelum fajar. Ini sesuai dengan penegasan Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’:

لا يصح صوم رمضان ولا غيره من الصيام الواجب إلا بنية من الليل
“Tidak sah puasa Ramadhan atau puasa wajib lainnya tanpa niat pada malam harinya.”

  1. Lafal Niat Puasa Ramadhan

Lafal niat puasa Ramadhan yang diajarkan dan disarankan oleh para ulama serta Kementerian Agama RI adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta’aalaa.
"Aku berniat puasa untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan tahun ini karena Allah SWT."

Lafal ini sebaiknya dibaca setelah salat tarawih atau sebelum tidur, dan paling lambat sebelum masuk waktu subuh.

  1. Keberkahan Sahur dan Waktu yang Disunnahkan

Meski sahur tidak menjadi syarat sahnya puasa, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk bersahur karena dalam sahur terdapat keberkahan. Dalam sebuah hadis disebutkan:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
"Bersahurlah, karena di dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Beberapa keberkahan sahur antara lain adalah:

  • Mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW
  • Memberi energi untuk beribadah
  • Menolak efek buruk karena lapar
  • Memberikan kesempatan memperbarui niat puasa jika sempat lupa sebelumnya
  1. Doa Buka Puasa Ramadhan: Dua Versi yang Dianjurkan

Saat menjelang magrib, doa buka puasa menjadi momen yang tidak hanya spiritual, tapi juga penuh harap. Berdoa sebelum berbuka merupakan sunah yang tidak boleh dilewatkan. Terdapat dua doa yang masyhur dan bisa dipilih sesuai preferensi:

  • Versi 1 (riwayat Abdullah bin Umar):
    ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
    Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa’ Allah
    "Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala tetap, insya Allah."
  • Versi 2 (riwayat Mu’adz bin Zuhroh):
    اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
    Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
    "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka."

Keduanya memiliki keutamaan masing-masing, dan umat Islam bebas memilih salah satu yang dirasa lebih nyaman dihafalkan.

Memasuki hari ke-13 Ramadhan, mari maksimalkan ibadah dengan memperhatikan hal-hal yang tampak sederhana, namun bernilai besar dalam Islam: niat yang tepat, makan sahur dengan penuh kesadaran, serta doa saat berbuka.

Jangan sampai ibadah puasa hanya menjadi rutinitas harian tanpa makna spiritual yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi tentang mendekatkan diri kepada Allah dengan niat dan amalan yang benar.

Konten Rekomendasi (Ads)