AyoBacaNews.Com, Bandung- Perkebunan merupakan salah satu subsektor Indonesia dalam sektor pertanian. Salah satu tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan mempunyai nilai ekonomi yang besar adalah kopi.
Akibat sisa kopi yang belum habis adalah gilingan kopi. Ampas kopi memiliki komposisi seperti zat.
Antioksidan sangat baik untuk kesehatan kulit. Komponen lain dalam biji kopi, seperti adanya asam klorogenat dan asam dicaffeoylquinic, berperan sebagai penangkal radikal bebas.
Ampas kopi mempunyai potensi untuk dimanfaatkan dalam produk kosmetik dan kosmetik, khususnya masker organik, karena kandungannya. Menggunakan riasan dengan baik dapat membantu menghidrasi, melindungi, dan merawat kulit.
Ampas kopi adalah komponen utama masker organik.
Karena ampas kopi mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kulit, maka dimanfaatkan untuk membuat masker organik. Polifenol yang terdapat pada gilingan kopi memiliki sifat antioksidan. Antioksidan sendiri mempunyai tujuan untuk menjaga kesehatan kulit.
Anti bakteri, antioksidan, polifenol, asam klorogenat, proanthocyanidins, asam ferulic, dan asam quinic merupakan komponen tambahan pada ampas kopi.
Dalam jurnal Juspa (2023) menuliskan bahwa dari tiga sampel diuji oleh para peneliti sebagai bagian dari penyelidikan mereka terhadap pembuatan masker organik. Penulis melakukan pengujian organoleptik, khasiat, pH, dan jenis pengujian lainnya.
Dengan membuat formula masker wajah dengan tiga kali perawatan, seseorang dapat menguji pH masker wajah bubuk kopi.
Sampel dimasukkan ke dalam mangkuk, ditambahkan air, dan ditentukan nilai pH setelah diaduk hingga air merata.
Analisis pH dilakukan untuk mengetahui seberapa asam masker wajah tersebut. Nilai pH yang diperoleh masing-masing adalah 5,2, 5,0, dan 5,8. Aman untuk menggunakan semua perawatan rasio masker, sesuai dengan hasil analisis pH.
Hal ini menunjukkan formula pH masker masih memenuhi standar kisaran pH 4,5–8,0 untuk kulit wajah yang ditetapkan oleh SNI 16-6070-1999.
