Miris! Debat Perdana Pilkada Kota Cimahi 'Dirusak' Pendukung Paslon, Pengamat: Harusnya Dihentikan, KPU Gagal

Selasa, 29 Oktober 2024 | 17:04
Miris! Debat Perdana Pilkada Kota Cimahi 'Dirusak' Pendukung Paslon, Pengamat: Harusnya Dihentikan, KPU Gagal
Debat Pilwalkot Cimahi 2024 jadi sorotan! Kegaduhan pendukung dinilai mengganggu jalannya acara. Ketertiban jadi sorotan publik. @kpu_kota_cimahi
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

Debat Publik Pilwalkot Cimahi 2024 memanas akibat kegaduhan suara pendukung yang mengganggu penyampaian program paslon. Pengamat Politik Rizki Laelani mengkritik KPU Cimahi dan moderator yang dinilai kurang tegas dalam menjaga ketertiban. Ketegangan terus terjadi akibat interupsi dan atribut kampanye yang seharusnya tidak diperbolehkan.

AyoBacaNews.com, CIMAHI - Suara berisik di debat publik pertama Pilkada Kota Cimahi 2024 pada Minggu, 27 Oktober 2024 malam, dinilai mengganggu jalannya acara.

Kendala teknis dan audiens yang berisik disebut membuat suara pasangan calon yang sedang menyampaikan gagasan dan program pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi tidak terdengar maksimal.

Ketua Masyarakat Peduli Informasi Publik (MASIP) yang juga Pengamat Politik Rizki Laelani menilai jika apa yang terjadi saat debat yang terganggu seharusnya bisa dihentikan oleh moderator.

“Luar biasa berisik. Tidak kondusif. Masih beruntung tidak dibubarkan. Padahal pendukungnya berisik sekali. Suara paslon kalah keras oleh teriakan pendukung mereka,” kata Pengamat Politik Masip, Rizki Laelani pada Selasa, 29 Oktober 2024. 

Jalannya debat Pilwalkot Cimahi digelar di gedung FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani). Pertarungan debat tersebut diikuti paslon nomor urut 1 Dikdik S. Nugrahawan-Bagja Setiawan yang diusung  Partai Nasdem, Partai Demokrat, PKS, dan Partai Golkar.

Kemudian pasangan calon nomor 2, Ngatiyana-Adhitia Yudhistira yang diusung Partai Gerindra, PKB, PPP, dan PAN, lalu terakhir adalah paslon nomor urut 3 Bilal M Priatna-A Mulyana yang diusung PDI-P. 

Rizki Laelani melihat jika KPU Kota Cimahi tidak bisa secara maksimal mengawal jalannya debat sehingga ketertiban tidak terjaga baik.

KPU Kota Cimahi sebutnya, kurang mampu mengatur situasi arena debat yang dihadiri pendukung paslon.

Bahkan Rizki melihat jika moderator debat kurang tegas dalam mengatur acara. 

"Saya lihat jelas jika moderator itu harusnya tegas. Saat semua tidak bisa dikendalikan, yah tegas saja. Hentikan debat untuk menjaga marwah KPU Cimahi," ujarnya. 

Bahkan dia melihat, pendukung paslon mulai melakukan hal yang menimbulkan kegaduhan sejak akan masuk dengan membawa atribut. 

Bisa dilihat sejak awal debat, terjadi beberapa kali interupsi dari pendukung paslon. "Kan harunya ada LO partai yang sudah diberitahu KPU dan disampaikan pada pendukung tentang aturan. Ini jelas KPU Cimahi kurang bisa memaksimalkan hal itu," jelasnya.

“Seharusnya interupsi dari pendukung itu bisa dihindari. Kan ada LO yang seharusnya sudah ada briefing. Dalam aturan kan jelas, tidak diperbolehkan pakai APK di ruangan debat, harusnya KPU tegas,” kata Rizki. (*)

 

Konten Rekomendasi (Ads)