Mengungkap Perbedaan PhD Kedokteran dan Bisnis di Tengah Kontroversi Skincare Overclaim

Sabtu, 09 November 2024 | 11:24
Mengungkap Perbedaan PhD Kedokteran dan Bisnis di Tengah Kontroversi Skincare Overclaim
SKINCARE- Mengungkap Perbedaan PhD Kedokteran dan Bisnis di Tengah Kontroversi Skincare Overclaim (Sumber: Tangkap Layar Instagram @dr.richard_lee)
Penulis: Ulfah Wafa Almubarokah | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Belakangan ini, dunia skincare diramaikan oleh kontroversi klaim berlebihan atau "overclaim" pada produk-produk kecantikan.

Di tengah diskusi ini, perseteruan antara Dr. Richard Lee dan “Dokter Detektif” alias Doktif menjadi sorotan publik.

Doktif tak hanya mempertanyakan kredibilitas produk-produk skincare, tetapi juga gelar PhD yang dimiliki Dr. Lee, memicu kebingungan di kalangan pengguna media sosial.

Diskusi seputar apa itu gelar PhD, khususnya di bidang kedokteran dan bisnis, pun menjadi semakin hangat.

Gelar PhD (Doctor of Philosophy) adalah gelar akademik tertinggi yang biasanya diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan penelitian mendalam dalam suatu bidang.

PhD tidak terbatas pada kedokteran, namun mencakup berbagai disiplin ilmu termasuk bisnis.

PhD di bidang kedokteran umumnya lebih menekankan pada penelitian medis, perawatan pasien, atau inovasi di dunia kesehatan.

Sementara itu, PhD dalam bisnis lebih fokus pada riset manajemen, strategi perusahaan, dan aspek-aspek non-klinis yang memajukan dunia usaha.

Dalam kasus Dr. Richard Lee, perdebatan ini terjadi karena publik sering kali mengasumsikan bahwa seorang dokter yang mengulas skincare memiliki latar belakang medis yang murni.

Namun, Dr. Lee menegaskan bahwa gelarnya PhD adalah dalam bidang bisnis, bukan kedokteran.

Berkaitan dengan popularitas skincare, konsumen diharapkan semakin cermat dalam memahami latar belakang para ahli yang memberikan ulasan, agar tidak terjebak dalam asumsi yang kurang tepat.

Konten Rekomendasi (Ads)