AyoBacaNews.Com, Bandung- Media sosial kembali diramaikan dengan sosok wanita bertopeng yang dikenal sebagai “Doktif” atau “Dokter Detektif.”
Lewat tampilan khasnya, ia membawa misi khusus yang berani dalam menguak praktik curang di balik bisnis skincare yang tak selalu tampak seindah promosi.
Kehadirannya makin viral setelah tampil dalam podcast Denny Sumargo, di mana ia mengisahkan misi dan pengalaman di dunia skincare yang sering kali diselimuti hal-hal misterius.
- Siapa Doktif? Mengapa Ia Viral?
Sosok “Doktif” hadir di media sosial sebagai pembongkar isu-isu gelap di industri kecantikan. Dengan topeng khas yang menutupi area matanya,
Doktif mulai dikenal publik karena keberaniannya membahas praktik-praktik tak etis dalam bisnis skincare di Indonesia.
Mulai dari produk yang menggunakan bahan berbahaya hingga klaim yang tak jujur, sosok ini tak segan untuk menyoroti masalah tersebut, membuatnya viral dan diperbincangkan luas.
- Isu-Isu Penting yang Diangkat Doktif
Dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam podcast, Doktif mengungkapkan banyak fakta mengenai skincare berbahaya yang pernah beredar di pasaran, termasuk produk yang mengandung merkuri atau bahan-bahan kimia keras lainnya.
Menurutnya, beberapa bahan sebenarnya tidak berbahaya jika digunakan dengan tepat dan di bawah pengawasan medis. Namun, kesalahan interpretasi dan kurangnya pengawasan sering membuat produk ini membahayakan konsumen.
- Tampilan Misterius dan Pengaruhnya di Media Sosial
Topeng yang ia kenakan dan suaranya yang tegas menambah aura misteri, membuat publik makin penasaran.
Identitasnya memang masih sebagian besar tersembunyi, namun dalam penampilannya di podcast, Doktif memberi sedikit petunjuk yang membuat penonton mencoba menebak siapa sebenarnya di balik sosok ini.
Pengaruhnya kuat di kalangan pengguna media sosial, terutama bagi yang peduli akan keamanan produk skincare.
- Respon Publik terhadap Keberanian Doktif
Sosok Doktif dianggap sebagai “whistleblower” dalam dunia kecantikan. Bagi banyak orang, ia adalah inspirasi karena berani menguak praktik yang merugikan konsumen.
Namun, keberaniannya juga menuai kontroversi karena kritik kerasnya kepada perusahaan besar. Terlepas dari pro dan kontra, Doktif berhasil membuka mata publik mengenai pentingnya memahami produk yang digunakan.