AyoBacaNews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memimpin proses pemusnahan sebanyak 27.078 ton produk baja tulangan yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Produk senilai Rp257.237.836.978 tersebut diproduksi oleh PT Hwa Hok Steel, yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten.
Pemusnahan ini dilakukan atas dasar keamanan konsumen. Mendag mengungkapkan bahwa produk yang tidak memenuhi standar mutu nasional membawa risiko yang sangat besar bagi penggunanya, terutama dalam hal konstruksi.
"Risikonya kalau tidak memenuhi SNI tentu berbahaya, kalau jalan bisa miring, kalau gedung bisa roboh, dan akan merugikan konsumen," jelas Mendag Zulkifli Hasan saat melakukan peninjauan pemusnahan di Serang, Banten, pada Jumat.
Awal mula temuan produk yang tidak sesuai SNI ini berawal dari pengawasan khusus yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) pada tanggal 6 Maret lalu.
Hasil inspeksi menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh PT Hwa Hok Steel tidak memenuhi standar nasional yang ditetapkan.
Mendag menegaskan bahwa tindakan pemusnahan barang ini sesuai dengan aturan yang berlaku. "Perlu dilakukan penertiban bagi pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab memproduksi barang yang tidak sesuai dengan SNI, kan bahaya," tambahnya.
Selain potensi bahaya bagi konsumen, produksi baja tulangan yang tidak sesuai standar juga dapat merusak perekonomian nasional.
Hal ini disebabkan karena gangguan yang mungkin terjadi terhadap produksi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Krakatau Steel.
"Kalau di negara lain industri ini sudah tidak diperbolehkan karena akan memberikan polusi yang sangat besar, tetapi kita masih mengizinkan demi investasi.
Namun, banyak dari Tiongkok yang pindah ke negara kita. Namun, masih melanggar SNI, sehingga bisa mengganggu industri dalam negeri termasuk seperti Krakatau Steel," jelas Mendag.
Dengan pemusnahan ini, diharapkan dapat memberikan sinyal keras kepada pelaku usaha untuk mematuhi standar nasional yang berlaku demi keamanan konsumen dan kualitas produk yang lebih baik.(*)