Erina Gudono, menantu Joko Widodo, kembali menuai kritik setelah memamerkan makanan super mahal di akun Instagram-nya. Netizen merasa geram, terutama di tengah rakyat yang kesulitan ekonomi. Erina Gudono menyantap Omakase di Rumah Sakit Bunda, usai melahirkan anaknya. Tindakan ini dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat.
AyoBacaNews.com, JAKARTA - Menantu Joko Widodo alias Jokowi, Erina Gudono berulah lagi. Istri Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep ini kembali mengunggah hal tak wajar yang membuat rakyat sakit hati.
Di tengah rakyat yang mati kelaparan hingga guru honorer bertahan hidup bulanan degan Rp200 ribu saja, istri Kaesang Pangarep malah enjoy memarkan makanan super mahal.
Tindakan mantu Jokowi ini benar-benar menjadi perhatian masyarakat. Erina Gudono dengan bangganya memarkan makanan mahal melalui akun Instagram-nya.
Adik ipar Gibran Rakabuming Raka ini menyantap makanan khas Jepang berkonsep Omakase.
Dia menyantap makanan mewah ini setelah melahirkan anak pertamanya bernama Bebingah Sang Tansahayu di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
“Terima kasih Omakase di RS-nya @kaesangp. Akhirnya bisa makan sushi sashimi nigiri lagi,” katanya, dikutip dari @erinagudono pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Seperti diketahui jika Omakase adalah istilah dalam bahasa Jepang, artinya adalah "saya serahkan kepada Anda".
Omakase dalam dunia kuliner merujuk pada pengalaman makan, di mana pelanggan menyerahkan sepenuhnya pilihan hidangan kepada koki.
Unggahan Erina Gudono itu pun ramai hujatan. Netizen menilai Erina Gudono tak ada kapok-kapoknya setelah dihujat karena pamer jet pribadi dan roti Rp400 ribu saat rakyat Indonesia sedang memperjuangkan demokrasi beberapa waktu lalu.
Kini, Erina Gudono pun dicap norak bak Orang Kaya Baru alias OKB oleh netizen.
“Se-norak itu dia, bener-bener kelakuan OKB,” ujar P***.
“Noraknya ga abis-abis ya ampun,” ucap Y***.
“Orang kaya baru gak nih?” tutur Z***.
“Kirain bakal kapok, eh malah lanjut part 2,” kata T***.
“Kecanduan flexing ga kapok kejadian kemarin,” ujar R***.
“Padahal udah diributin perkara roti, sekarang flexing lagi,” ucap G***.
“Omakase di rumah sakit, di luar nalar banget heran,” tutur S***.
“Enak banget ya jadi anak presiden, duitnya banyak, bisa makan gituan gue juga mau,” kata A***.
“Seperti berani menantang rakyat, berani posting kemewahan lagi,” ujar Y***.
Guru Honorer Gaji Sebulan, Nominalnya Bikin Nyesek
Belum lama ini pahlawan tanpa tanda jasa, benar-benar dinilai pemerintah "tak berjasa".
Meski profesi guru memberikan kontribusi besar, namun di rezim Jokowi ini sama sekali tak dihargai.
Sebuah video viral di akun TikTok @halowiggg belum lama ini, merekam seorang guru honorer "pamer" gaji bulanannya.
Guru yang mengajar disatu sekolah swasta di Banyuwangi, Jawa Timur, tampak tegar mengisahkan dirinya digaji tidak layak.
Terlihat nilai gaji yang tercantum di slip gaji tersebut sangat minim. Bisa dibilang gaji sang guru bahkan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Terlebih jika dibandingkan dengan beban tanggung jawab dan dedikasi yang mereka curahkan mendidik generasi penerus bangsa.
"alhamdulillah. alhamdulillah. Semoga yang kita kerjakan mendapatkan barokah dan pahala untuk kita semua" sebutnya.
Terlihat jelas tulisan nominal gaji hanya Rp200 ribu. Saat amplop dibuka, wanita berhijab ini memamerkan dua lembar uang Rp100 ribu yang menjadi hasil jerih payahnya selama sebulan mengajar sebagai guru honorer.
Rakyat yang Mati Kelaparan
Kemewahan sepertinya hanya milik pengusaha dan rezim Jokowi. Anak-anak dan keluarga Jokowi juga bisa dibilai mendulang kemehan super singkat.
Hanya sedikit warga Indonesia spesisal kelas atas yang bisa hidup mewah bergelimang harta.
Sementara rakyat, yah mayoritas sengsara dan bisa dibodohi dengan propaganda-propaganda pemerintah saja.
Hasilnya jelas yang bisa menikmati kemewahan saat ini seperti apa yang dirasakan oleh Erina Gudono.
Dikutip dari BBC News, satu pegawai berusia 26 tahun bernama Khansa merasa makin stres memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Ia harus mengolah uangnya untuk kebutuhan hidup ayah, adik, dan dirinya sendiri di Yogyakarta.
“Aduh, ini kok cuma segini,” ucapnya. Bahkan, ada warga yang meninggal dunia karena kelaparan.
Beberapa waktu lalu, seorang ojek online bernama Darwin Mangudut Simanjuntak (49) dilaporkan meninggal dunia karena diduga kelaparan dan tak memiliki uang untuk membeli makanan.
Darwin meninggal dunia saat sedang antre orderan. Selama hidupnya, ia ternyata harus merawat sang kakak yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ). (*)
