Menanti Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H: Bagaimana Penetapannya Berdasarkan Hisab dan Rukyat?

Senin, 24 Februari 2025 | 10:32
Menanti Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H: Bagaimana Penetapannya Berdasarkan Hisab dan Rukyat?
INFO- Menanti Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H: Bagaimana Penetapannya Berdasarkan Hisab dan Rukyat? (Sumber: https://id.wikipedia.org/)
Penulis: ULFAH WAFA ALMUBAROKAH | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Awal Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Islam di Indonesia.

Penetapan tanggal puasa Ramadan 2025 menjadi perbincangan hangat, terutama menjelang sidang isbat yang akan digelar oleh pemerintah.

Banyak yang penasaran, kapan 1 Ramadan 1446 H akan dimulai? Apakah akan ada perbedaan dalam metode hisab dan rukyat yang digunakan?

Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat disarankan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag).

Hal ini sesuai dengan Fatwa MUI No 2 Tahun 2004 yang mengatur tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. Lalu, bagaimana perkembangan terbaru berdasarkan perhitungan astronomi?

dilansir dari website resmi kemenag.go.id bahwa Abu Rokhmad, salah satu tokoh agama, mengajak masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat yang akan menentukan awal Ramadan 1446 H.

Hal ini bertujuan agar umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa secara serempak dan menghindari perbedaan pendapat yang berpotensi memecah persatuan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa berdasarkan data hisab, ijtimak atau konjungsi bulan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari tersebut, posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, serta sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Dengan data ini, potensi terlihatnya hilal menjadi perhatian utama dalam penentuan awal Ramadan. Pemerintah akan menggelar rukyatul hilal di berbagai lokasi untuk memastikan visibilitas bulan sabit muda.

Jika hilal terlihat sesuai syarat, maka Ramadan akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, jika tidak, maka awal Ramadan bisa jatuh pada hari berikutnya.

Keputusan awal Ramadan akan ditetapkan melalui sidang isbat, yang mengacu pada metode hisab dan rukyat.

Dengan mengedepankan persatuan, masyarakat diimbau untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

Harapannya, seluruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kebersamaan dan kekhusyukan.

Konten Rekomendasi (Ads)