Menanti Kepastian Hari Raya, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Lebaran 2025!

Jumat, 28 Maret 2025 | 16:30
Menanti Kepastian Hari Raya, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Lebaran 2025!
INFO- Menanti Kepastian Hari Raya, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Lebaran 2025! (Sumber: https://www.wikipedia.org/)
Penulis: ULFAH WAFA ALMUBAROKAH | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Menjelang akhir Ramadan, banyak orang mulai bertanya-tanya: Kapan Lebaran 2025? Apakah 1 Syawal akan jatuh pada 31 Maret atau ada kemungkinan berbeda?

Pertanyaan ini kerap muncul di media sosial, menjadi topik diskusi di grup keluarga, hingga perbincangan di kantor.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan Idulfitri berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Menurut Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, Lebaran tahun ini jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025, untuk menentukan awal 1 Syawal berdasarkan metode rukyatul hilal atau pengamatan langsung bulan sabit pertama.

Dengan perbedaan metode ini, apakah ada kemungkinan Lebaran tahun ini berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah? Ataukah akan sama seperti tahun lalu? Yuk, simak pembahasannya!

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi yang menentukan awal bulan Hijriah berdasarkan posisi bulan tanpa menunggu pengamatan visual.

Jika bulan sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, maka hari berikutnya sudah masuk bulan baru. Berdasarkan metode ini, 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025.

Sementara itu, pemerintah RI bersama Nahdlatul Ulama (NU) dan sejumlah organisasi Islam lainnya menggunakan metode rukyatul hilal.

Penetapan awal bulan dilakukan dengan melihat langsung bulan sabit pertama menggunakan teleskop atau mata telanjang.

Jika hilal terlihat pada 29 Ramadan (29 Maret 2025), maka keesokan harinya adalah 1 Syawal. Jika tidak terlihat, maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, dan Idulfitri jatuh pada 1 April 2025. Dari perbedaan ini, muncul dua kemungkinan:

  1. Jika hilal terlihat pada 29 Maret, maka pemerintah dan Muhammadiyah akan merayakan Idulfitri pada hari yang sama, yaitu 31 Maret 2025.
  2. Jika hilal tidak terlihat, maka pemerintah akan menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari, dan Idulfitri jatuh pada 1 April 2025, berbeda sehari dengan Muhammadiyah.

Dengan demikian, kepastian tanggal Lebaran bagi mayoritas masyarakat Indonesia baru akan diputuskan dalam sidang isbat pada 29 Maret.

Perbedaan dalam penetapan 1 Syawal bukanlah hal baru di Indonesia. Meski ada potensi perbedaan, hal ini tetap harus disikapi dengan sikap saling menghormati.

Baik yang mengikuti Muhammadiyah maupun keputusan pemerintah, yang terpenting adalah menjaga persaudaraan dan kebersamaan dalam merayakan Idulfitri.

Konten Rekomendasi (Ads)