Megathrust Selat Sunda Potensi Melepaskan Gempa hingga Jakarta, BPBD DKI Siapkan Langkah Mitigasi

Minggu, 05 Januari 2025 | 06:31
Megathrust Selat Sunda Potensi Melepaskan Gempa hingga Jakarta, BPBD DKI Siapkan Langkah Mitigasi
Ilustrasi tsunami. Peneliti BRIN menyebut potensi gempa megathrust selatan Jawa dan Selat Sunda menjalar hingga Jakarta dan memicu tsunami. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin LH | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, JAKARTA - Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa menyeru pada seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana yang bisa datang kapan pun.

Rahma menegaskan, potensi bencana dalam bentuk gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa saja terjadi, dan memicu tsunami dengan skala serupa peristiwa di Aceh.

Hal tersebut, perlu mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan, dan masyarakat luas agar dapat melakukan mitigasi risiko dampak bencana dengan cermat.

Rahma menyebutkan, berdasarkan hasil risetnya, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda menyimpan energi tektonik yang signifikan, dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

"Potensi megathrust ini dapat memicu guncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," kata Rahma, seperti dikutip dari laman BRIN, pada Minggu, 5 Januari 2025.

Menurut simulasi yang dilakukan BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, jika tsunami terjadi kejadian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selatan Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

Penelitian ini juga menunjukkan, jika fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, guncangan akan memicu tsunami yang tinggi dan bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," kata Rahma.

Langkah Mitigasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman gempa bumi. Upaya tersebut, juga dilakukan untuk menghadapi potensi megathrust.

"Tahun 2025 ini, BPBD DKI Jakarta sedang menyusun rencana kontijensi bencana gempa bumi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dikutip dari keterangannya.

Ia mengatakan, BPBD juga melakukan edukasi dan simulasi bencana secara langsung ke lapangan atau melalui Ruang Literasi Kebencanaan BPBD.

BPBD DKI Jakarta bahkan secara aktif mengedukasi masyarakat terkait risiko gempa megathrust, dan pentingnya kesiapsiagaan.

"BPBD sudah menyelenggarakan simulasi bencana secara serentak di seluruh kantor Walikota, dan juga kami aktif melakukan sosialisasi serta simulasi di berbagai fasilitas publik (gedung rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya), untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan aparatur maupun warga dalam menghadapi potensi gempa dan tsunami," katanya.

Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan BMKG dalam memantau aktivitas seismik, dan mendapatkan informasi terkini mengenai potensi gempa.

Kolaborasi ini memastikan adanya koordinasi yang baik dalam penyebaran informasi, dan peringatan dini kepada masyarakat.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)