Masyarakat Indonesia Bisa Skrining Kesehatan Mental Gratis pada Februari 2025

Senin, 03 Februari 2025 | 11:24
Masyarakat Indonesia Bisa Skrining Kesehatan Mental Gratis pada Februari 2025
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pada Februari 2025, pihaknya merencanakan program skrining kesehatan mental gratis. (FOTO: Dok: Kemenkes).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, jika seluruh masyarakat Indonesia akan bisa mengakses skrining kesehatan mental secara gratis.

Ini merupakan merupakan satu di antara program besar pemerintah, yang direncanakan mulai berjalan pada Februari 2025.

Menkes mengungkapkan, Pemerintah menyiapkan 10.000 puskesmas, dan 15.000 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membantu memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental secara gratis tersebut.

"Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Dan akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari," kata Budi.

Program ini diproyeksi menjadi program pemerintah terbesar, yang belum pernah dilakukan sebelumnya, melebihi program vaksinasi Covid-19 gratis beberapa waktu lalu, yang cakupannya mencapai sekitar 200 juta jiwa.

Pemerintah sekarang ini sedang menyoroti kasus kesehatan mental, yang semakin marah di Tanah Air, terutama pada anak-anak dan remaja.

"Data tahun 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia itu memiliki masalah kesehatan mental atau kesehatan jiwa, dan isunya adalah ini skriningnya tidak pernah dilakukan. Jadi mereka sendiri tidak tahu kalau dia punya masalah kesehatan mental," katanya.

Menurut Budi, itu jadi sebab program cek kesehatan mental gratis akan dilakukan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama anak-anak.

Menkes juga menyebut, sekarang ini pihaknya sedang mendiskusikan tanggal resmi dibukanya skrining tersebut dengan Presiden dan juga tiap kepala daerah.

"Saya mau menghadap Bapak Presiden dulu, sudah dapat jadwal Minggu depan untuk diskusi. Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak, harus koordinasi sama kepala daerah," katanya.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)