AyoBacaNews.com, Nauru - Setelah kasus korupsi, cadangan devisa penambangan fosfat Nauru menguap dengan cepat.
Demi mempertahankan kesejahteraannya, pemerintah Nauru melakukan upaya mengubah negara ini menjadi surga pajak.
Selain itu juga Nauru terlibat dalam skandal pencucian uang dengan bandar narkoba, mafia Rusia, dan organisasi seperti Al-Qaeda.
Kerusakan akibat penambangan fosfat mengakibatkan 80 persen wilayah Nauru menjadi tidak bisa ditinggali.
Ada sekitar 14.000 warga yang terpaksa tinggal di area tepi pantai, dimana hanya memiliki luas 4 km² saja.
Tanahnya menjadi tidak cocok untuk pertanian maupun konstruksi. Warga Nauru bergantung pada makanan olahan kaleng impor yang sebagian besar berasal dari Australia.
Sampai akhirnya, Nauru setuju menampung pengungsi dari Australia sebagai ganti dukungan finansial pada tahun 2001.
Pengungsi Australia sebagian besar keturunan Afghanistan, Irak, dan Iran dipindahkan ke Nauru dan ditahan dalam waktu yang tidak ditentukan.
Penduduk setempat tidak begitu tahu mengenai masalah ini, namun laporan terbaru mengindikasikan bahwa tempat-tempat penahanan ini tidak sepenuhnya kosong.
Meskipun kaya akan sejarah dan kekayaan alam, Nauru kini menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan kesejahteraannya.
Penambangan laut dalam yang direncanakan bisa mengancam kehidupan laut dan mempercepat perubahan iklim. (*selesai)