Mahfud MD Buktikan Hanya Kasih Sayang Tuhan yang Mampu Hentikan Hegemoni Jokowi

Rabu, 04 September 2024 | 07:58
Mahfud MD Buktikan Hanya Kasih Sayang Tuhan yang Mampu Hentikan Hegemoni Jokowi
Kolase keluarga Jokowi dan foto Mahfud MD. Dikatakan Mahfud MD, dulu, kekhawatiran adanya dominasi pusat dalam segala aspek kehidupan begitu terasa.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

 

AyoBacaNews.com, Jakarta - Dalam sebuah peristiwa yang cukup membuat ciut nyali pemerintah, gerakan sipil dan mahasiswa berhasil menghentikan langkah-langkah hegemoni yang sebelumnya dianggap tak terbendung. 

Perubahan drastis dalam lanskap politik nasional ini menunjukkan kekuatan kolektif masyarakat dalam menghadapi upaya sentralisasi kekuasaan.

"Gerakan kampus dan masyarakat sipil itu berhasil menghentikan langkah-langkah hegemoni," kata Mahfud MD dalam podcastnya dikutip pada Rabu, 4 September 2024. 

Dikatakan Mahfud MD, dulu, kekhawatiran adanya dominasi pusat dalam segala aspek kehidupan begitu terasa. 

Kebijakan-kebijakan dari pusat seolah menjadi diktum yang harus ditaati tanpa adanya ruang untuk perbedaan pendapat. 

Namun, seiring dengan munculnya berbagai isu krusial, terutama terkait perubahan Undang-Undang Pilkada, masyarakat sipil dan mahasiswa bersatu dalam sebuah gerakan perlawanan yang masif.

"Kalau dulu kan orang mencekam, semua dikendalikan oleh apa yang disebut kekuasaan dari pusat sampai ke daerah-daerah yang mau diatur," jelasnya. 

Gerakan ini berhasil membendung upaya pemerintah pusat untuk mengendalikan penuh proses pemilihan kepala daerah. 

Tekanan dari masyarakat yang didasari oleh hati nurani dan rasionalitas memaksa para wakil rakyat di DPR untuk mengurungkan niat mereka. Hegemoni yang selama ini dianggap kokoh mulai goyah dan perlahan sirna.

"Namun, ketika insiden perubahan rancangan undang-undang Pilkada terjadi, semuanya terhenti berkat campur tangan Tuhan," katanya. 

"DPR pun tidak berani melawan gerakan yang muncul di tengah-tengah masyarakat, yang didasarkan pada hati nurani dan rasionalitas," kata menambahkan. 

Hilangnya Hegemoni Kekuasaan Jokowi

Keberhasilan gerakan ini menandai berakhirnya era dominasi penuh oleh seorang figur sentral. 

Nama Presiden Jokowi, yang sebelumnya dianggap sebagai sosok yang sangat berpengaruh, kini seakan kehilangan magisnya. 

Keputusan-keputusan politik yang diambilnya tidak lagi serta merta diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Hegemoni, dalam tanda petik, Pak Jokowi menjadi hilang. Sejak saat itu, hegemoni Pak Jokowi memang menghilang, kan? Sekarang, tidak ada lagi orang yang peduli dengan arahan Pak Jokowi," tandas Mahfud yang pernah menjadi pembantu Jokowi di dalam kabinet. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)